Duka dua
PSMS Medan Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI) belum kunjung berakhir. Manajemen belum juga membayarkan gaji dan sisa 10 persen belum terbayarkan. Menjelang berakhirnya bulan Juli,
PSMS ISL memiliki tunggakan 6 bulan (Februari, Maret, April, Mei, Juni dan Juli) gaji plus 10 persen sisa kontrak. Sedangkan
PSMS LPI memiliki tunggakan selama 4 bulan (April, Mei, Juni dan Juli).<br><br>Membendung kekesalan pemain, manajemen keduanya mencoba menyicilnya dengan menggunakan kata pinjaman. Terakhir
PSMS ISL memberikan pinjman sebesar Rp5-10juta kepada pemain. Di
PSMS LPI, manajemen memberikan pinjaman sebesar 40 persen dari 1 bulan gaji. "Itupun bayarnya dengan 2 termin, yakni 20 persen pertama dan kedua," beber seorang pemain LPI. <br><br>"Kami semua pemain merasakan hal yang sama, yakni ketidakjelasan dari manajemen. Short Message Service (SMS) dan telpon ke manajer ngak dijawab. Kami masih tetap sedikit bersabar menunggu itikad baik manajemen," tambah pemain
PSMS ISL. Eks punggawa Ayam Kinantan ini juga berharap semua hak dibayarkan penuh. Mereka tak mau pengalaman pemain
PSMS musim lalu terulang, yakni pemotongan gaji. "Sudah pasti apa yang tertulis di kontrak, itu yang kami inginkan," harap pemain.<br><br>Manajemen sendiri mengaku sangat pusing dengan situasi. Harapan dana dari bantuan PT Liga Indonesia tak kunjung turun. "Kalaupun dana dari PT Liga cair, belum cukup melunaskan hutang kita kepada pemain," kata Idris CEO PSMS. Sampai saat ini manajemen masih pasrah menunggu turunnya dana tersebut. (
Bolahita)<br>