Anggaran Terbatas, Perogram Sentralisasi Atlet Sumut Pelatda PON 2024 Terancam
KONI Sumut menyatakan keprihatinan atas keterbatasan anggaran untuk pembinaan atlet sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
KONI Sumut menyatakan keprihatinan atas keterbatasan anggaran untuk pembinaan atlet sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Prof Dr Agung Sunarno MPd, Komandan Satgas Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) KONI Sumut, menyampaikan hal ini dalam podcast news plus COPI Sumut pada Kamis (21/3/2024).
“Semuanya memang sudah ada kajian-kajiannya dan juga sudah berdasarkan analisis. Tapi sampai saat ini atlet kita masih dalam tahap desentralisasi dan belum sentralisasi, karena berbagai kendala termasuk dana,” jelas Prof Agung Sunarno yang juga Wakil Ketua Umum I KONI Sumut .
“Padahal dengan sentralisasi tersebut, kita harapkan konsentrasi atlet akan lebih terfokus untuk menghadapi PON. Tentunya juga akan lebih memudahkan dalam pengawasannya,” papar Prof Agung.
Menurut Prof Agung, sentralisasi atlet memang sudah seharusnya dilakukan, mengingat PON yang untuk pertama kali berlangsung di dua provinsi, yakni Sumut dan Aceh, tinggal enam bulan lagi.
Mirisnya program sentralisasi atlet belum terlaksana karena kendala dana.
Dia menjelaskan bahwa meskipun telah ada kajian-kajian dan analisis, atlet masih dalam tahap desentralisasi.
Sentralisasi diharapkan dapat meningkatkan fokus dan pengawasan atlet dalam menghadapi PON, yang hanya tinggal enam bulan lagi dan akan berlangsung di dua provinsi, yakni Sumut dan Aceh.
Dalam persiapan menghadapi PON, Prof Agung mengungkapkan bahwa 1.119 atlet sedang menjalani program pelatda jangka panjang di pengprov masing-masing.
Dari jumlah tersebut, 70 atlet masuk kategori elite atau super prioritas dan 165 atlet kategori prioritas. Namun, belum diputuskan apakah semua atlet akan masuk dalam program sentralisasi karena keterbatasan anggaran.
“Masih kita bicarakan, apakah semuanya masuk sentralisasi atau hanya atlet yang super prioritas dan prioritas saja. Kita tentunya ingin yang terbaik, namun semuanya juga harus disesuaikan dengan anggaran. Belum lagi kita bicara soal rencana uji coba atlet ke luar negeri dan yang lainnya,” katanya.
Prof Agung juga membahas pola latihan selama bulan Ramadhan, di mana durasi dan waktu latihan disesuaikan dengan kebutuhan atlet yang sedang berpuasa.
Meskipun ada penyesuaian, persiapan untuk PON terus berjalan sesuai rencana, dengan atlet melakukan latihan sesuai arahan pelatih.
View this post on Instagram
What's Your Reaction?