Perjalanan Inspiratif Sirilus Siko: Dari Ende ke Timnas Sepak Bola Amputasi

Lahir di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan disabilitas pada kaki kanannya, Rilus tumbuh dengan semangat pantang menyerah, terutama dalam dunia sepak bola.

Feb 11, 2025 - 14:09
Feb 11, 2025 - 14:09
 0
Perjalanan Inspiratif Sirilus Siko: Dari Ende ke Timnas Sepak Bola Amputasi
Sirilus Siko (24), atau yang akrab disapa Rilus (foto:herry/kemenpora)

BOLAHITA - Sirilus Siko (24), atau yang akrab disapa Rilus, adalah contoh nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih mimpi.

Lahir di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan disabilitas pada kaki kanannya, Rilus tumbuh dengan semangat pantang menyerah, terutama dalam dunia sepak bola.

Sejak usia lima tahun, ia sudah menunjukkan ketertarikannya pada si kulit bundar. Meskipun memiliki keterbatasan, Rilus tetap bermain bersama teman-temannya yang non-disabilitas.

"Mereka mungkin melihat saya kasihan, tapi saya sendiri merasa tidak apa-apa. Tidak ada rasa takut. Saya bermain bola dengan tongkat," ujarnya di Wisma Kemenpora, Selasa (4/2).

Perjalanan sepak bolanya semakin serius setelah lulus SMA. Melalui media sosial, Rilus menemukan informasi tentang komunitas sepak bola amputasi di Surabaya. Dengan tekad kuat, ia memutuskan pergi ke Kota Pahlawan, meskipun komunitas tersebut belum memiliki sekretariat tetap.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Beruntung, pengurus sepak bola amputasi di Surabaya memberinya tempat tinggal kos. Setiap hari, ia berlatih keras tanpa mengenal lelah, hingga akhirnya mendapat kesempatan mengikuti seleksi tim nasional sepak bola amputasi.

"Saya bersyukur bisa lolos seleksi dan terpilih untuk memperkuat tim nasional dalam Artalive Challenge Cup 2023 di Malaysia," ungkapnya.

Dalam kejuaraan tersebut, Rilus turut berkontribusi dengan mencetak satu gol dan membantu Indonesia meraih gelar juara. Sebagai seorang winger, ia membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak membatasi kemampuannya di lapangan.

Sepulang dari turnamen, Rilus kembali ke Surabaya dan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya. Ia akhirnya bekerja sebagai kurir di JNE, di mana pihak perusahaan memberinya kesempatan untuk tetap berkarya meski memiliki disabilitas. Dengan motor modifikasi, ia menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi.

"Perusahaan mendukung karier saya sebagai atlet. Sekarang, saya fokus bersama tim nasional sepak bola amputasi yang akan berlaga di Kejuaraan Sepak Bola Amputasi Asia 2025 di Bangladesh. Mohon doa dan dukungannya agar kami bisa meraih hasil maksimal," pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow