PSMS Butuh Dana Rp30 Juta per Bulan, Julius Raja Harap Bobby Nasution Turun Tangan
BOLAHITA - Sekretaris klub PSMS Medan, Julius Raja, mengungkapkan bahwa klub berjuluk Ayam Kinantan memerlukan dana operasional sebesar Rp30 juta setiap bulan untuk menutupi kebutuhan latihan dan akomodasi tim.
“Anggaran itu dibutuhkan untuk membayar sewa lapangan dan asrama. Biaya sewa asrama mencapai Rp23 juta, sementara sewa lapangan Rp7 juta,” ujar Julius pada Selasa (22/4/2025) dikutip dari laman Mistar.
Julius menjelaskan, sebelumnya PSMS dapat berlatih secara gratis di lapangan Kebun Bunga, karena lahan itu pernah dihibahkan kepada klub saat Sukarni menjabat sebagai Wali Kota Medan. Namun saat ini, fasilitas tersebut sudah kembali diambil alih oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
View this post on Instagram
“Sekarang kami terpaksa menyewa lapangan karena lahan itu sudah ditarik kembali. Entah seperti apa prosesnya,” jelasnya.
Melihat kebutuhan finansial tersebut, Julius berharap Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, bersedia turun tangan dan mengambil alih pengelolaan PSMS.
“Saya pribadi berharap Pak Bobby dan juga Pak Rico (Wali Kota Medan) bisa ikut membantu membenahi PSMS. Khususnya Pak Bobby,” ungkap Julius.
Saat ini, mayoritas saham PSMS masih dimiliki oleh Edy Rahmayadi (51 persen), sementara 49 persen sisanya sebelumnya dipegang almarhum Kodrat Shah, eks Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumut.
“Pak Edy tampaknya sudah tidak ingin lagi terlibat langsung. Beliau juga sempat menyampaikan ingin menyerahkan PSMS kepada pihak yang mampu mengelolanya, asalkan klub tidak dipindahkan dari Kota Medan. Mungkin faktor finansial membuat beliau kehilangan semangat,” kata Julius.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Ia juga berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bisa memberikan fasilitas mess pemain agar meringankan beban pengeluaran klub.
“Kami sangat berharap ada kerja sama antara Pak Edy dan Pak Bobby untuk menyelamatkan PSMS,” tambahnya.
Terkait kesejahteraan pemain, Julius memastikan hingga saat ini tidak ada tunggakan pembayaran.
“Soal kesejahteraan pemain tidak ada masalah. Semua pemain profesional dibayar sesuai kontrak. Saat kontrak selesai, maka pembayaran juga selesai. Per April 2025 ini, beberapa kontrak pemain dan pelatih mulai berakhir,” tutupnya.
What's Your Reaction?
