PSMS Medan Dianggap Lambat Mendapatkan Pemain Asing, Ini Jawaban Manajemen
Manajemen PSMS Medan dicap para fans terlalu lambat untuk mendatangkan atau mendapatkan tiga pemain asingnya untuk Liga 2 musim 2024/2025.
BOLAHITA, MEDAN - Manajemen PSMS Medan dicap para fans terlalu lambat untuk mendatangkan atau mendapatkan tiga pemain asingnya untuk Liga 2 musim 2024/2025.
Hingga sejauh ini belum ada pengumuman resmi klub terkait tiga pemain asing musim ini. Kondisi inilah yang membuat manajemen PSMS dicap lambat merekrut pemain asing musim ini. Benarkah demikian?
Dirut PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang juga sekaligus menjabat CEO PSMS, Arifuddin Maulana Basri buka suara soal tudingan itu. Dia memastikan, manajemen berhati-hati pemilih pemain asing, agar tidak seperti musim lalu.
"Kita belajar tidak mau seperti musim lalu, kita cepat ternyata ekspetasi di luar dari yang kita inginkan. Musim lalu ada tiga pemain asing, saya kirim video, saya sodorkan, pelatih bilang oke, datang ke Medan medical check up ternyata (cedera), dipulangin ke negaranya," ujarnya dikutip dari Podcast Tommy Desky.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Akibat hal itu, PSMS banyak mengalami kerugian. Karena biaya memulangkan pemain cukup besar. "Sekali pergi Rp30 juta, pulang pergi Rp60 juta, sayang," timpalnya.
Dan, musim ini, cara sedikit berbeda diterapkan manajemen untuk menghindari biaya besar.
"Jadi buat musim ini agak lama, saya suruh medical check up di negaranya, saya biayai, nanti kita koordinasi dengan dokter di sini," jelasnya.
Ari mengaku dari tiga kuota pemain asing untuk klub Liga 2, PSMS baru deal di satu pemain.
"Dari tiga pemain asing baru oke di posisi centre beck, namanya Rodrigo. Tapi dia belum sign dengan kita. Tiket sudah saya belikan, dia datang ke sini tanggal 6 (Agustus)," ungkapnya.
Manajemen juga nyaris deal engan pemain asal Moldova. "Posisi tengah saya ada dua orang deal, ada pemain Moldova, namanya Dimitri kita sudah oke, harganya mahal, agen minta LO, sudah kita kirim, anaknya tidak mau main di Indoensia," tuturnya.
"Kita cari lagi, setelah dari analisis pemain, ada dari Moldova sudah oke harganya, bonus gol, bonus win berapa, kapan bisa datang, karena kita mau buat TC, kalau bisa TC semuanya sudah komplit," sambungnya.
Namun, gagal juga karena yang bersangkutan malah memilih bermain di Liga 1 negaranya.
"Bukan kita bertele-tele, semua maraton, yang baru aman center back itupun belum sign. Jadi tetap berproses, tapi kendala teknis di luar ranah saya," ujarnya.
What's Your Reaction?