Paralimpian Catur Sumut di Pekan Paralimpik Nasional
Paralimpian Catur Sumut di Pekan Paralimpik Nasional

Menurut pelatih catur Sumut Erhan Tarmizi, Sumut seharusnya dapat lebih 1 emas pada kategori catur standard putra-putri yang menuntaskan enam babak. Sayangnya, emas yang sudah berada di depan mata akhirnya lepas disebabkan anggap remeh.
Emas Sumut dihasilkan Catrina Dewi Sihaloho dengan perolehan 4 match point (MP) dari empat babak. Sedangkan perak diperoleh Sari dari Bangka Belitung dan perunggu didapat Fatmiati (Aceh).
Perak melalui kategori tuna daksa putri Nasib Farta Simanja (4 MP). Emas diperoleh Nurdianti asal Babel (5 MP) dan perunggu dihasilkan paralimpian DKI Jakarta Herly Santosa (3 MP). Sedangkan perunggu didapat Wilma Sinaga kategori tuna netra putri. Emas pada kategori ini dihasilkan Tati Karhati (Jabar) dan perak Deby Ariesta (Jabar).
Erhan menambahkan, pada kategori tuna daksa putra, MN Azhar Panjaitan yang sudah memimpin dengan 5 match point dan hanya membutuhkan hasil remis untuk memperoleh emas pada babak keenam merupakan babak terakhir akhirnya mengakui keunggulan Alfret Diens (Sulawesi Utara).
"Saya mengakui melakukan blunder pada babak keenam," ujar Azhar Panjaitan. Namun dia berjanji untuk memperoleh emas pada nomor catur cepat yang dipertangkan, Kamis-Jumat (11-12/10).
Sementara Catrina Dewi Haloho berhasil menyabet emas yang merupakan emas kelima secara beruntun sejak tahun 2004, 2008 dan 2012.
Menurut Catrina didampingi pelatih Erhan Tarmizi, emas yang diperolehnya ini menambah motivasi untuk kembali memperoleh emas di nomor catur cepat. Ada rasa suka perolehan emas kali ini bagi Catrina. Kandungan yang sudah berusia delapan bulan tidak mengendurkan semangat paralimpian berusia 28 tahun ini. Saat dia menunggu sang buah hati, prestasi pun dapat diperolehnya dengan susah payah.(Bolahita)
What's Your Reaction?






