Giga FC Jadi Tim Pro Futsal League 2023-2024 Pertama yang Terdegradasi

Giga FC dipastikan menjadi tim pertama di Pro Futsal League 2023-2024 yang harus terdegradasi ke Liga Futsal Nusantara kategori putra.

Jul 22, 2024 - 11:19
Jul 30, 2024 - 11:19
 0
Giga FC Jadi Tim Pro Futsal League 2023-2024 Pertama yang Terdegradasi

Giga FC dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Pro Futsal League 2023-2024 ke Liga Futsal Nusantara kategori putra.

Meski kompetisi futsal putra kasta tertinggi di Indonesia ini masih menyisakan dua pekan atau empat matchday, satu tim sudah dipastikan terdegradasi karena minimnya raihan poin hingga pekan ke-14, yaitu Giga FC.

Tim asal Lampung ini hanya mengumpulkan tiga poin dari 19 pertandingan, dan berada di posisi terbawah (12) klasemen sementara Pro Futsal League 2023-2024. Dengan hanya tiga laga tersisa musim ini, maksimal mereka hanya bisa meraih sembilan poin tambahan, yang tidak cukup untuk mengejar poin tim di zona aman.

Sadakata United, yang berada di peringkat ke-10 dengan 11 poin dari 19 pertandingan, juga masih terancam turun kasta.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Giga FC telah berada di kasta tertinggi Liga Futsal Indonesia selama hampir tujuh tahun setelah mengakuisisi slot Bie The Great Bekasi pada Pro Futsal League 2017. Mereka hampir promosi ke liga tertinggi pada tahun tersebut, namun langkah mereka terhenti di semifinal Liga Futsal Nusantara.

Dengan nama Giga FC Kota Metro, mereka menjadi klub profesional pertama dari Sumatra dan sempat menjadi tim kuat. Namun, dalam beberapa musim terakhir, performa mereka menurun, dan puncaknya terjadi musim ini. Menjelang Pro Futsal League 2023-2024, mereka melakukan merger dengan Kasuarina Putra Papua FC dan mengubah nama tim menjadi Kasuarina Giga FC.

Namun, kesepakatan yang diumumkan pada 1 November 2023 tidak berjalan mulus. Perubahan manajemen yang dijanjikan tidak terealisasi. Pihak Kasuarina yang menjanjikan akan mengambil kendali penuh tidak memenuhi tanggung jawabnya kepada tim, termasuk pembayaran gaji pemain dan staf pelatih. Akhirnya, nama tim kembali menjadi Giga FC dan berjuang "seadanya" di bawah arahan Arif Kurniawan.

Kepastian terdegradasinya Giga FC menyisakan satu tempat lagi di zona merah yang harus dihindari oleh dua tim lainnya, yaitu Sadakata United dan Kinantan FC. Tim asal Lubuklinggau ini berada di peringkat ke-11 dengan enam poin dari 19 pertandingan, berusaha mengejar Sadakata yang berasal dari Aceh.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow