Kisruh Pembayaran Honor Panpel PSMS Medan, Manajemen dan Panpel Saling Bantah
Sekretaris PSMS, Julius Raja, mengklaim bahwa manajemen klub telah membayarkan honor panpel. Namun, klaim ini dibantah oleh pihak panpel, yang menegaskan bahwa pembayaran tersebut tidak dilakukan secara penuh.

BOLAHITA - Persoalan utang honor panitia pelaksana (panpel) pertandingan PSMS Medan di Liga 2 musim 2024/2025 kembali mencuat.
Sekretaris PSMS, Julius Raja, mengklaim bahwa manajemen klub telah membayarkan honor panpel. Namun, klaim ini dibantah oleh pihak panpel, yang menegaskan bahwa pembayaran tersebut tidak dilakukan secara penuh.
BACA BERITA SEBELUMNYA : https://bolahita.id/psms-medan-bantah-belum-bayar-honor-panpel
Salah satu perwakilan panpel, Drs. Pesta Lumbangaol, mengungkapkan bahwa meskipun ada pembayaran, PSMS Medan masih memiliki tunggakan.
Ia menilai pembayaran tersebut dilakukan tanpa koordinasi dengan mayoritas panpel dan hanya mencakup setengah dari total kewajiban.
"Manajemen PSMS cuma membayarkan setengah dari kewajibannya, itu pun sepihak. Tanpa ada persetujuan dari mayoritas bidang panpel, tiba-tiba dana ditransfer ke rekening masing-masing bidang," ujarnya, Minggu (9/3/2025), didampingi sejumlah anggota panpel dan ofisial PSMS Medan.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Keputusan Sepihak Tanpa Melibatkan Panpel
Pesta menjelaskan bahwa pembayaran ini terjadi setelah pertemuan antara Julius Raja dan Irsan Lubis, selaku Local Organizer Committee (LOC) panpel pertandingan.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa honor akan dibayarkan hanya sebesar 50 persen. Namun, keputusan ini dibuat tanpa melibatkan panpel secara keseluruhan.
View this post on Instagram
"Pertemuan LOC dengan manajemen tidak melibatkan panpel yang lain. Tanpa persetujuan kami, ditetapkanlah pembayaran sebanyak 50 persen untuk masing-masing bidang, dan tiba-tiba dana ditransfer ke rekening tanpa pemberitahuan. Wajar jika kami menolak, karena keputusan itu diambil secara sepihak tanpa melibatkan kami," tegasnya.
Surat Keputusan yang Janggal
Selain keputusan sepihak, Pesta juga menyoroti adanya kejanggalan dalam proses pembayaran honor ini. Ia mempertanyakan mengapa surat keputusan mengenai pembayaran ditandatangani oleh LOC, bukan oleh pihak manajemen PSMS.
"Anehnya, dikeluarkan surat tapi yang menandatangani adalah LOC. Harusnya kan manajemen PSMS yang menandatangani. Ini seolah-olah jadi upaya buang badan jika nanti ada masalah di kemudian hari," tambahnya.
Dengan adanya polemik ini, situasi internal PSMS Medan semakin memanas. Pihak panpel masih menuntut pelunasan penuh honor sesuai kesepakatan awal, sementara manajemen PSMS bersikukuh bahwa mereka telah memenuhi kewajibannya.
What's Your Reaction?






