Pelatih PSDS Deliserdang Apresiasi Pemain dan Suporter Usai Lolos dari Degradasi
PSDS Deli Serdang Hanya Membutuhkan Satu Kemenangan untuk bisa bertahan di Liga Nusantara Musim Depan

BOLAHITA - Pelatih PSDS Deliserdang, Nasrul Koto, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pemain dan masyarakat yang telah mendukung tim di PNM Liga Nusantara musim 2024-2025.
Tim berjuluk Traktor Kuning ini berhasil menghindari degradasi ke Liga 4 setelah meraih kemenangan penting atas Persikab Bandung dengan skor 3-1 di Stadion Kebo Giro, Boyolali, Senin (17/2/2025) sore.
Kemenangan ini membawa PSDS Deliserdang naik ke peringkat kedua klasemen dengan 4 poin, sejajar dengan Persikab Bandung, 757 Kepri Jaya FC, dan PSCS Cilacap. Sementara itu, puncak klasemen tetap dikuasai Persiba Bantul dengan koleksi 12 poin.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Hasil ini sangat berarti bagi PSDS Deliserdang, mengingat sejak babak penyisihan mereka belum pernah meraih kemenangan. Dari total 18 pertandingan di PNM Liga Nusantara, PSDS hanya mencatat satu kemenangan, satu hasil imbang, dan 17 kekalahan.
"Saya berterima kasih atas dukungan masyarakat Deliserdang. Semoga ke depan sepak bola di Deliserdang semakin berkembang. Dengan bertahannya kita di Liga 3, kita tetap memiliki klub kebanggaan. Ini adalah awal untuk bangkit kembali," ujar Nasrul Koto.
Ia juga mengenang perjuangan timnya sejak babak penyisihan hingga play-off degradasi, di mana PSDS harus jatuh bangun dalam membangun kekuatan tim.
"Dari awal persiapan di babak play-off, saya lebih mengutamakan membangun chemistry, kerja sama tim, dan motivasi para pemain. Sepanjang masih ada peluang untuk bertahan, kami terus berjuang. Terbukti anak-anak bermain luar biasa, penuh motivasi, dengan kerja keras yang luar biasa. Saya melihat ini sebagai peak performance mereka," jelasnya.
View this post on Instagram
Menurut Nasrul, keberhasilan PSDS bertahan di Liga Nusantara tak lepas dari soliditas tim dan kebersamaan yang terjalin selama ini.
"Saya membangun kerja sama dan chemistry di antara pemain. Saya ingin mereka merasakan kebersamaan, suka maupun duka. Saya bukan hanya seorang pelatih, tapi juga seperti seorang ayah dan teman bagi mereka. Pemain saya marahi, tapi dengan kasih sayang seorang bapak," pungkasnya.
What's Your Reaction?






