Penolakan World Beach Games 2023 di Bali, NOC Indonesia: Jangan Kubur Ambisi Atlet untuk Membanggakan Ibu Pertiwi

Okto percaya bahwa saat ini ada visi yang sedang dijalin para atlet muda kita untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi di setiap penjuru dunia

Apr 7, 2023 - 17:55
Apr 7, 2023 - 17:56
 0
Penolakan World Beach Games 2023 di Bali, NOC Indonesia: Jangan Kubur Ambisi Atlet untuk Membanggakan Ibu Pertiwi
Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengeluarkan pernyataan terkait situasi terakhir olahraga Indonesia. Salah satunya tentang berita yang sedang ramai yakni, penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster terkait penyelanggaraan 2nd ANOC World Beach Games (WBG) 2023 di Bali.(foto:nocindonesia)

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Raja Sapta Oktohari, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, telah memberikan pernyataan terkait situasi olahraga Indonesia saat ini.

Salah satu isu yang dia sebutkan adalah kabar terbaru tentang penolakan Gubernur Bali, I Wayan Koster, terkait penyelenggaraan 2nd ANOC World Beach Games (WBG) 2023 di Bali.

Menurut Okto, NOC Indonesia telah mengirimkan surat kepada Gubernur Bali dan menyatakan bahwa kualifikasi AWBG tidak akan selesai hingga Juni 2023. Dari awal para atlit yang akan ikut adalah yang terbaik dan ini merupakan multi event terbesar yang akan diadakan di Indonesia dengan jumlah peserta karena akan diikuti oleh 205 NOC dunia, IF, dan juga petinggi dunia organisasi olahraga seperti IOC, ANOC, OCA, WADA, CAS, dan lainnya," kata Okto dalam rilis NOC.

“Saya menyayangkan kenapa situasi ini terus berlarut-larut dan menjadi gaduh di media, seharusnya kita duduk bersama. Sejauh ini belum ada penolakan resmi dari Bali kepada kita. Saya tidak mau berspekulasi, tapi kalau memang benar harus ada. menjadi contingency plan dan NOC Indonesia akan segera berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengambil solusi terbaik,” tambah Okto.

Okto juga menilai Menpora memiliki semangat Olimpiade karena memiliki pengalaman sebagai CdM Youth Olympic 2018 di Buenos Aires dan masih aktif di NF. “Menteri Pemuda dan Olahraga harus memahami bagaimana semangat olimpiade dalam olahraga ini bisa menciptakan perdamaian,” kata Okto.

Menurut Okto, penting untuk diingat bahwa reputasi olahraga Indonesia sudah bagus di dunia internasional. Indonesia telah menjadi anggota G7, negara yang sukses menjadi tuan rumah Presidensi G20, Asian Games, dan Asian Para Games. Indonesia ingin menjadi tuan rumah AWBG dan memiliki target menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.

“Ini konsistensi reputasi baik Indonesia. Jangan sampai preseden Piala Dunia U-20 tahun lalu menjadi efek domino bagi olahraga Indonesia yang akan sangat merugikan Indonesia ke depan,” ujar Okto.

“Olahraga adalah alat pemersatu, bukan pemecah belah. Jangan gabungkan olahraga dengan politik karena kita mengutamakan netralitas politik dalam olahraga. Tidak boleh ada diskriminasi dalam olahraga dan keluarga besar NOC Indonesia telah sepakat untuk #StandforIndonesianSport,” ujarnya. ditambahkan.

Okto percaya bahwa saat ini ada visi yang sedang dijalin para atlet muda kita untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi di setiap penjuru dunia. “Jangan sampai kita mengubur ambisi mereka untuk mengharumkan nama Tanah Air,” ujarnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow