KKI Sumut Kecam Pelatih PPLP Sumut

KKI Sumut Kecam Pelatih PPLP Sumut

Aug 3, 2015 - 11:54
 0
KKI Sumut Kecam Pelatih PPLP Sumut
Kabari olah raga kita
BOLAHITA - Pengprov Perguruan Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) Sumut mengecam tindakan pelatih karate Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumut yang diduga dengan sengaja mencederai muridnya, Dicky Prasetyo, saat berlatih.

“Perlakuan seperti itu tidak bisa ditolerir. Kita pertanyakan kapasitasnya sebagai pelatih, punya nggak dia sertifikat pelatih? Atau jangan-jangan Forki Sumut asal tunjuk saja pelatih di PPLP Sumut itu,” ujar Ketua Pengprov KKI Sumut, HM Nezar Djoeli ST, Sabtu (1/8).

Dikatakan, seorang pelatih harusnya menjadi pengayom bagi murid-muridnya, bukan justru berlaku brutal mencederai murid. Selain itu, tindakan pelatih berinisial EK yang memberi lawan tanding berlatih tidak seimbang dengan Dicky juga dinilai kesalahan besar.

“Dicky ini kan atlet junior, usianya pun baru 14 tahun. Masa dia harus menghadapi lawan tanding latihan atlet senior berusia 21 tahun dan merupakan atlet Pra PON. Ini kan tidak benar, pelatih macam itu,” beber Nezar yang juga anggota DPRD Sumut.

Sebelumnya pada hari yang sama orangtua Dicky Prasetyo, Fachruddin, datang menemui Ketua Pengprov KKI Sumut untuk melaporkan prihal penganiayaan putranya yang juga tercatat sebagai atlet berprestasi KKI Sumut dan baru satu pekan menjadi karateka binaan PPLP Sumut.

Fachruddin menjelaskan kronologis penganiayaan putranya oleh oknum pelatih karate PPLP Sumut berinisial EK. Menurutnya, penganiayaan berawal saat anaknya latihan teknik pada Sabtu (25/7) di PPLP Sumut. EK tiba-tiba saja menendang rusuk bagian kanan Dicky yang langsung tersungkur dan menyebabkan salah satu tulang rusuk Dicky bengkok.

“Anak saya sudah melapor prihal penganiayaan tersebut kepada pihak PPLP. Bahkan dia minta untuk dirawat, tapi malah anak saya dibilang cengeng. Alhasil dia hubungi saya dan akhirnya saya jemput untuk mendapat perawatan medis,” ucap Fachruddin, warga Tebingtinggi.

Atas dasar penganiayaan itu, Fachruddin membuat pengaduan ke Polresta Medan dengan Nomor: LP/2038/VIII/SPKT/2015/RESTA MEDAN, tanggal 01 Agustus 2015. Pihak yang dilaporkan adalah pelatih EK dan lawan tanding latihan Dicky, JA.

“Kami berharap pihak kepolisian dan Dispora Sumut sebagai penanggung jawab PPLP segera mengusut tuntas kasus ini. Kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang. Kita semua tahu, karate bukan olahraga full body contact, jadi mengapa harus ada pulukan dan tendangan yang tidak terkontrol saat latihan dan membuat atlet binaan kami cedera,” tambah Nezar.

Wakil Ketua KKI Sumut, Leonard S Samosir, menilai pelatih yang sudah bertindak tidak profesional agar segera diberhentikan dan ke depan dalam menjaring pelatih harus benar-benar selektif. “Bila perlu dilakukan psikotes untuk mencegah adanya pelatih di PPLP Sumut yang berlaku sadis atau kelainan jiwa,” tegasnya.

Ketua Harian KKI Sumut, Gerald Partigi Siahaan, berharap pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga turun tangan mengusut kasus yang menimpa Dicky. “Kejadian ini tidak boleh dibiarkan, ini juga bentuk kekerasan terhadap anak,” katanya.

Ketua Dewan Guru KKI Sumut Jaya Kirana dan Senioran KKI Sumut Darwis Tanjung, mengatakan Dicky merupakan salah satu atlet KKI Sumut berprestasi dan menjadi satu-satunya terpilih masuk PPLP Sumut.

“Kejadian ini sangat memprihatinkan. Ke depan saya berharap pelatih memperhatikan atlet yang dilatihnya dan punya tanggung jawab melindungi. Apalagi yang dilatih ini masih junior. Jadi utamakan masa depan atlet, sebagai tujuan dari PPLP,” katanya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow