Parlin Siagian: Kembalikan ke Hukum dan Bedanya Moral Pendukung

Parlin Siagian: Kembalikan ke Hukum dan Bedanya Moral Pendukung

Jun 5, 2012 - 09:46
 0
Parlin Siagian:  Kembalikan ke Hukum dan Bedanya Moral Pendukung
Pendukung PSMS Medan ketika menyaksikan partai semifinal melawan Persipura Jayapura di GBK, musim 2007 lalu<br>
Tragedi tewasnya suporter usai menyaksikan laga sepak bola di Indonesia berlanjut. Setelah di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, kini berpindah ke Stadion Gelora 10 November. Usai duel Persebaya Surabaya versus Persija Jakarta di IPL, satu suporter pun meninggal, akibat terinjak-injak suporter lainnya.

Kondisi ini pun cukup memilukan. Apalagi bagi mantan-mantan pemain bola yang baru kali ini melihat maraknya kerusuhan suporter hingga memakan korban jiwa. Parlin Siagian melihat tidak tegasnya sanksi bagi suporter yang melakukan aksi anarkis menjadi biangnya. Kondisi itulah yang membuat beberapa kejadian hingga menewaskan suporter kerap kembali terjadi.

“Tapi sebenarnya ini terjadi karena pembiaran tanpa hukuman bagi pelaku. Jika semuanya dikembalikan kepada hukum, Saya rasa kejadian ada meninggalnya suporter tidak akan terjadi lagi. Hukum ya harus dijalankan,” kata Parlin Siagian mantan pemain PSMS Medan. Selain dari sisi hukum, moralitas penonton atau suporter sekarang pantas dalam pantauan. Parlin mengaku selama bermain bola belum menemukan kejadian yang seperti ini.

“Ketika kami bermain di amatir pun belum ada kejadian seperti ini. Bayangkan saja ketika Senayan penuh, tidak ada pendukung PSMS ataupun Persib yang lecet sikitpun. Dan itu sudah sampai ke pinggir lapangan lho,”sambungnya. Parlin melihat suporter saat ini tidak memahami peraturan permainan dan pertandingan. “Semua membabi buta ingin timnya menang. Sama seperti seperti kejadian PSMS Medan melawan Persela. Kita tidak menyalahkan gol itu, tapi kejadian sebelum gol ada pelanggaran,” jelas Parlin. Selain itu saat ini sudah terkesan suporter ikutan menentukan hasil pertandingan.

“Jika ini dibiarkan, ini lama-lama akan semakin parah. Seakan-akan tanpa suporter sepak bola akan mati, mana ada itu. Berbeda dengan suporter atau penonton dahulu. Mereka memiliki solidaritas tinggi menjaga kebersamaan mendukung tim yang dicintainya,” sindirnya. Dengan kejadian yang seperti tersebut, mantan pemain PSMS Medan ini mengharapkan tidak terjadi di Kota Medan. Apalagi tim yang tidak berprestasi malah membuat keonaran yang mengkibatkan korban jiwa. "Semoga semuanya semakin cerdas dalam berpikir," harapnya. (Bolahita)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow