AFC Sering Rugikan Indonesia, Waktunya Timnas Hengkang ke UEFA?

Dalam satu tahun terakhir, Timnas Indonesia, baik di tingkat usia muda maupun senior, telah beberapa kali mengalami kerugian akibat keputusan kontroversial dari wasit asal Asia.

Oct 21, 2024 - 11:19
Oct 21, 2024 - 11:20
 0
AFC Sering Rugikan Indonesia, Waktunya Timnas Hengkang ke UEFA?
(Nasrullo Kabirov rugikan Indonesia di laga Timnas Indonesia U-23 vs Qatar U-23. (Foto: AFC)

BOLAHITA - Apakah sudah waktunya Timnas Indonesia hengkang ke Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) akibat sering dirugikan oleh keputusan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC)?

Dalam satu tahun terakhir, Timnas Indonesia, baik di tingkat usia muda maupun senior, telah beberapa kali mengalami kerugian akibat keputusan kontroversial dari wasit asal Asia.

Masih segar dalam ingatan ketika wasit Nasrullo Kabirov memberikan penalti dan kartu merah kontroversial kepada Timnas Indonesia U-23 saat menghadapi Qatar U-23 di matchday pertama Grup A Piala Asia U-23 2024. Keputusan itu berujung pada kekalahan 0-2 bagi Indonesia. 

Kasus serupa kembali terjadi baru-baru ini saat wasit Ahmed Al Kaf memimpin laga Bahrain vs Timnas Indonesia di matchday ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Ia memberikan injury time yang lebih lama dari waktu yang telah ditentukan, dan akibatnya Bahrain mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir, membuat pertandingan berakhir 2-2.

PSSI kemudian melayangkan protes kepada AFC terkait keputusan janggal tersebut, namun hasilnya nihil. Justru AFC menjatuhkan hukuman kepada pelatih Shin Tae-yong, Ivar Jenner, dan Justin Hubner karena mengkritik wasit Nasrullo Kabirov.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Di sisi lain, ketika Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) meminta agar laga Indonesia vs Bahrain pada 25 Maret 2025 digelar di tempat netral dengan alasan keamanan, AFC langsung merespons cepat. Mereka berjanji akan mendiskusikan hal tersebut dengan BFA, PSSI, dan FIFA sebelum mengambil keputusan.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan: apakah PSSI perlu mempertimbangkan hengkang dari AFC dan bergabung dengan UEFA, seperti yang pernah dilakukan Israel pada 1992? Israel memilih meninggalkan AFC karena faktor politik, di mana mereka tidak diterima oleh mayoritas negara Asia, meskipun teritorial mereka berada di Asia Barat. Israel pun bergabung dengan UEFA, yang memungkinkan mereka bersaing di level sepak bola Eropa.

Kazakhstan juga melakukan langkah serupa pada 2002, pindah ke UEFA setelah sebelumnya ikut serta dalam Kualifikasi Piala Dunia 1998 dan 2002 zona Asia. Kazakhstan menilai UEFA lebih kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan sepak bola mereka.

Apakah Indonesia bisa mengambil langkah serupa? Peluangnya memang kecil mengingat secara geografis Indonesia berada di Asia Tenggara, tetapi dalam dunia sepak bola, tidak ada yang mustahil. Jika AFC terus membuat keputusan yang dianggap merugikan, bukan tidak mungkin opsi hengkang ke UEFA bisa menjadi pertimbangan di masa depan.


What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow