Alasan Menyentuh di Balik Sikap Diam Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, Saat Bertanding
Sikap tenang dan diam pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, di pinggir lapangan saat laga perdana Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 menarik perhatian publik.

BOLAHITA - Sikap tenang dan diam pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, di pinggir lapangan saat laga perdana Grup D Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 menarik perhatian publik.
Ternyata, di balik sikap tersebut tersimpan alasan yang menyentuh dan mencerminkan filosofi kepelatihannya.
Mochizuki mengungkap bahwa ia sengaja tidak banyak bersuara saat pertandingan berlangsung demi memberikan ruang kepada para pemainnya untuk berkembang dan mengambil keputusan secara mandiri.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Hasilnya pun positif: Timnas Putri Indonesia sukses menaklukkan Kirgistan 1-0 dalam laga yang digelar di Stadion Indomilk Arena, Minggu, 29 Juni 2025 malam WIB. Gol semata wayang dicetak oleh Isa Guusje Warps pada menit ke-66.
“Saya memang selalu menanamkan inisiatif dalam diri pemain. Saya katakan kepada mereka, jangan bermain hanya karena disuruh oleh pelatih. Arahan saya hanya sebagai saran, tetapi keputusan di lapangan harus datang dari pemain sendiri,” ujar Mochizuki usai laga.
Menurut pelatih asal Jepang ini, peran pelatih bukan hanya mengatur strategi, tapi juga membentuk kecerdasan bermain dalam diri para pemain. Maka dari itu, ia memilih untuk tidak terlalu banyak bicara saat laga berlangsung.
“Karena itu, selama pertandingan saya lebih memilih diam. Tapi sebelumnya, saat latihan dan dalam sesi meeting, saya sudah memberikan penekanan pada taktik dan skema yang harus dijalankan,” lanjutnya.
View this post on Instagram
Mochizuki menilai, dengan pemahaman sepak bola yang baik, para pemain akan lebih mampu menghadapi dinamika pertandingan. Ia percaya bahwa komunikasi antar pemain di lapangan jauh lebih penting daripada instruksi terus-menerus dari sisi lapangan.
“Sebenarnya banyak hal yang ingin saya sampaikan saat pertandingan. Tapi saya tahan, karena saya ingin mereka belajar mengambil keputusan sendiri. Di sesi latihan dan meeting, kami sudah bahas semuanya secara mendalam,” ungkapnya lagi.
Ia menambahkan bahwa ketika inteligensi sepak bola para pemain meningkat, maka kemampuan individu dan kolektif tim juga akan berkembang secara signifikan.
“Mungkin pemain berharap saya banyak bicara saat pertandingan, tapi saya ingin mereka jadi pemain yang berpikir dan bertanggung jawab atas permainan mereka sendiri,” tegas Mochizuki.
Selanjutnya, Timnas Putri Indonesia akan menghadapi Pakistan di laga kedua fase Grup D, yang akan berlangsung pada Rabu, 2 Juli 2025, di Stadion Indomilk Arena. Tim asuhan Mochizuki kini menatap laga itu dengan kepercayaan diri tinggi dan semangat kebersamaan.
What's Your Reaction?






