Hari Pertama Program ‘Mendobrak Batas’ di Sumut Disambut Antusias, Ratusan Calon Atlet Muda Ikuti Seleksi
Suasana meriah dan antusiasme tinggi mewarnai hari pertama pelaksanaan program pencarian bakat atlet muda National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bertajuk ‘Mendobrak Batas’ di Sumatera Utara, Jumat (9/5/2025)

SUMUTJUARA - Suasana meriah dan antusiasme tinggi mewarnai hari pertama pelaksanaan program pencarian bakat atlet muda National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bertajuk ‘Mendobrak Batas’ di Sumatera Utara, Jumat (9/5/2025).
Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Martial Arts Arena, Sumut Sport Center, Desa Sena, Deli Serdang.
Sebanyak 160 calon atlet dari 17 kabupaten/kota memadati arena seleksi untuk mengikuti proses identifikasi dan klasifikasi atlet yang dilakukan secara sistematis. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menjaring talenta muda penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Sumut.
Sebelum memasuki tahap seleksi, para peserta terlebih dahulu tiba dan menempati Wisma Atlet milik Pemprov Sumut sejak pagi. Seleksi dimulai pukul 14.00 WIB, dengan rangkaian tahapan yang meliputi pos antropometri, analisis komposisi tubuh, profiling atlet, dan lainnya. Program ini terbuka bagi peserta berusia antara 10 hingga 23 tahun.
Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting, turut hadir memantau langsung jalannya seleksi. Ia memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif NPC Indonesia, khususnya Ketua Umum Senny Marbun, dalam menyelenggarakan program ini. Menurut Alan, kegiatan ini menyentuh langsung para calon atlet di daerah yang selama ini belum terjangkau.
“Program ini sangat positif. Kami dari NPC Provinsi menyampaikan terima kasih kepada NPC kabupaten/kota, yayasan, dan orang tua yang telah memberi kesempatan bagi anak-anak untuk menunjukkan kemampuan mereka. Kami berharap akan lahir atlet-atlet kebanggaan Indonesia hingga level paralimpiade,” ujar Alan.
Ia juga berharap agar program ini dijadikan contoh oleh pengurus NPC di kabupaten/kota lain untuk lebih gencar menjaring bakat hingga ke pelosok. Alan menekankan bahwa daerah adalah pemilik awal potensi atlet yang perlu digali maksimal.
“Kami mengajak pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan olahraga untuk mendukung program ini. Ini bukan hanya soal prestasi NPC, tapi juga nama baik daerah dan bangsa,” tambahnya.
Koordinator Talent Scouting NPC Indonesia, Purwo Adi Sanyoto, mengungkapkan bahwa dari lima provinsi yang telah mereka kunjungi, Sumatera Utara termasuk yang paling potensial. Para peserta dinilai memiliki postur, fisik, dan semangat luar biasa meski seleksi berlangsung hingga malam.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
“Sumut menunjukkan potensi yang besar. Kami akan mempertimbangkan beberapa peserta untuk dibina khusus di Pusat Pelatihan Paralimpiade Indonesia di Karanganyar, Jawa Tengah,” ungkapnya.
Purwo juga menjelaskan bahwa dari kegiatan ini akan dihasilkan dua jenis rekomendasi: cabang olahraga yang sesuai untuk masing-masing peserta, serta rekomendasi khusus bagi mereka yang memiliki potensi besar untuk mengikuti pelatnas paralimpiade.
Ketua NPC Medan, Zainul Kahfi Lubis, menyampaikan apresiasinya dengan mengirimkan lebih dari 30 atlet dari berbagai SLB dan yayasan. Ia menyebut program ini sangat cocok untuk mendukung regenerasi atlet di Medan.
“Ini bentuk komitmen kami untuk mencetak atlet muda yang siap menggantikan seniornya. Kami sangat berterima kasih kepada NPC Indonesia atas dukungan pembinaan ini,” kata Zainul.
Salah satu peserta, Risvandiansyah dari Kabupaten Mandailing Natal, mengaku senang bisa mengikuti seleksi meski harus menempuh perjalanan lebih dari 12 jam. Ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti kegiatan sejenis.
“Awalnya takut, tapi setelah dijelaskan pendamping, ternyata seru. Bisa kenal teman-teman baru juga dari daerah lain,” ujarnya dengan semangat.
Selain tahapan identifikasi dan klasifikasi, NPC Indonesia juga mengadakan bimbingan teknis untuk tim pendukung NPC Sumut. Hari kedua seleksi dijadwalkan digelar Sabtu (10/5/2025) pagi, termasuk pelaksanaan tes kebugaran VO2 Max.
Program ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana penjaringan atlet muda, tetapi juga menggerakkan daerah untuk lebih aktif dalam pembinaan olahraga disabilitas.
What's Your Reaction?






