Ketemu Petinggi Liga UAE, Persis Solo dan Investor Timur Tengah?
Ketemu Petinggi Liga UAE, Persis Solo dan Investor Timur Tengah?
JAKARTA - Pasca diambil alih oleh Kaesang Pangarep bersama Erick Thohir, Persis Solo terus ingin meningkatkan kualitas klub di persepakbolaan tanah air. Terbaru, Persis Solo bertemu dengan operator kompetisi Uni Emirat Arab, UAE Pro League. Banyak yang menebak, Persis Solo sedang berburu investor timur tengah.
Peran Kaesang Pangarep dan Erick Thohir seperti memudahkan Persis Solo. Mulai musim lalu sudah mendapatkan sokongan dana besar dari Free Fire. Musim ini, sokongan lebih besar lagi berpotensi datang dari perusahaan Timur Tengah. Gerilya sponsor ke Asia Barat dilakukan dengan menemui direksi UAE Pro League.
Kunjungan diwakili langsung oleh Kaesang Pangarep selaku Chief Executive Officer (CEO) Persis Solo. Rombongan putra Presiden Joko Widodo mendapat sambutan dari Saeed Obaid Al-Kaabi. Dalam keterangan resmi klub, Persis Solo tak menyebut tentang agenda berburu sponsor. Kaesang Pangarep mengatakan pertemuan ini banyak membahas tentang modernisasi sepak bola.
Situs Betting Online Resmi Indonesia. Pasaran Terbaik, Layanan 24/7, Resmi
Mulai dari program liga, manajerial kompetisi, organisasi, marketing dan aspek media. Ilmu ini disebut Kaesang bisa bermanfaat untuk Persis Solo. "Saya belajar banyak tentang proses manajerial dan tata kelola klub. Harapannya pertemuan ini bisa membuat Persis menjadi lebih profesional ke depan," kata Kaesang Pangarep, Selasa (5/7).
Namun, tak menutup kemungkinan investor besar akan didapat Persis Solo, seperti halnya raksasa Malaysia, Johor Darul Takzim. Penguasa Liga Malaysia itu mendapat sokongan dana dari Royal Football Fund.
Royal Football Fund merupakan perusahaan investasi di bidang olahraga. Mereka sudah menjadi bagian dari JDT, Portsmouth FC hingga Mumbai City FC.
Keberadaan Royal Football Fund membuat JDT selalu menghabiskan masa pramusim di Uni Emirat Arab. Keberadaan Kaesang bisa jadi privilege dalam Persis Solo mendapat sokongan dana besar dari investor Timur Tengah, seperti halnya Royal Football Fund maupun deretan investor bidang olahraga lainnya.
What's Your Reaction?