Rapat Virtual dengan KONI Seluruh Indonesia, Ketum KONI Pusat Sampaikan Agenda Strategis Tahun 2025

Dalam pertemuan tersebut, Marciano membahas berbagai agenda strategis, termasuk evaluasi dan penyempurnaan Pekan Olahraga Nasional (PON), multievent olahraga nasional, dinamika terkait Permenpora Nomor 14/2024, serta penguatan keorganisasian KONI.

Jan 22, 2025 - 00:24
 0
Rapat Virtual dengan KONI Seluruh Indonesia, Ketum KONI Pusat Sampaikan Agenda Strategis Tahun 2025

Ketua Umum KONI Pusat Pimpin Rapat Koordinasi Bersama KONI Provinsi

BOLAHITA - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan seluruh KONI Provinsi secara virtual pada Senin, 20 Januari 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Marciano membahas berbagai agenda strategis, termasuk evaluasi dan penyempurnaan Pekan Olahraga Nasional (PON), multievent olahraga nasional, dinamika terkait Permenpora Nomor 14/2024, serta penguatan keorganisasian KONI.

Multievent Olahraga Nasional

Dalam pembukaan pertemuan, Marciano mengapresiasi kinerja seluruh KONI Provinsi yang sukses mendukung pelaksanaan PON XXI/2024 di Aceh-Sumut. Ia juga mengajak semua pihak untuk menyelenggarakan PON XXII/2028 di NTB-NTT dengan lebih baik lagi.

“PON 2028 dirancang untuk memprioritaskan cabang olahraga Olimpiade. Saat ini, daftar cabang olahraga yang akan dipertandingkan sedang dalam tahap finalisasi, dengan mempertimbangkan masukan dari tuan rumah dan pemangku kepentingan olahraga,” ungkap Marciano.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Sebagai solusi bagi cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di PON, KONI Pusat merancang multievent olahraga nasional yang akan digelar setiap dua tahun sekali, seperti:

  • Pekan Olahraga Beladiri Nasional (Indonesia Martial Art Games/IMAG)
  • Pekan Olahraga Pantai Nasional (Indonesia Beach Games/IBG)
  • Pekan Olahraga Indoor Nasional (Indonesia Indoor Games/IIG)
  • PON Remaja (Indonesia Youth Games/IYG)

Marciano mengumumkan bahwa Kudus telah ditunjuk menjadi tuan rumah IMAG kedua pada 2025, meskipun daerah tersebut membutuhkan mitra tuan rumah untuk mendukung pelaksanaan 18 cabang olahraga bela diri.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan venue olahraga yang telah dibangun dalam penyelenggaraan PON sebelumnya. “Venue yang sudah ada harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung pembinaan atlet dan olahraga nasional,” tegasnya.

Permenpora Nomor 14/2024

Rakor juga membahas keresahan yang muncul akibat Permenpora Nomor 14/2024, yang dianggap membatasi peran KONI dalam tata kelola olahraga nasional. Marciano melaporkan bahwa KONI Pusat telah mengajukan revisi peraturan tersebut kepada Menpora.

“Melihat keresahan yang ada, kami telah mengajukan surat kepada Bapak Menpora untuk merevisi Permenpora Nomor 14/2024. Respons dari Menpora sangat positif, dan ruang untuk melakukan revisi terbuka lebar,” ujar Marciano.

Salah satu tanggapan datang dari Ketua Umum KONI NTT, Josef Adrianus Nae Soi, yang menyebut Permenpora tersebut bertentangan dengan tata urutan perundangan di Indonesia. Ia mengacu pada Ketetapan MPR RI Nomor III/2000 dan UU Nomor 12 Tahun 2011 yang tidak mencantumkan peraturan menteri dalam hierarki peraturan perundang-undangan.

Ketum KONI Sumut, John Ismadi Lubis, mendukung langkah revisi yang melibatkan stakeholder olahraga, sementara Waketum KONI Papua Tengah, Caessar Avianto Tunya, mengusulkan agar KONI mengadakan audiensi langsung dengan Presiden RI.

Keorganisasian

Terkait keorganisasian, Marciano mengumumkan bahwa Rakernas KONI Pusat 2025 akan diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada April 2025, dengan KONI Jawa Barat sebagai tuan rumah. Ia juga mendorong transformasi organisasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, seperti yang telah dilakukan oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi), yang kini menjadi konfederasi beranggotakan empat federasi nasional:

  • Pordasi Pacu
  • Pordasi Equestrian
  • Pordasi Berkuda Memanah
  • Pordasi Polo

Transformasi ini, menurut Marciano, harus disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing, sehingga tidak semua daerah wajib memiliki semua federasi yang ada.

Dengan berbagai langkah strategis yang dirancang, Marciano optimistis bahwa KONI dapat terus berkontribusi dalam memajukan olahraga nasional. “KONI adalah bagian penting dari sejarah dan perjuangan bangsa. Kita harus melangkah bersama untuk mengukir prestasi di tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow