Sistem Bubble IBL 2022 Berubah, Begini Penjelasan Operator Kompetisi
Sebanyak 12 klub ketika itu ditempatkan di Kompleks Robinson, Cisarua, untuk fase grup

JAKARTA - Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah memastikan sistem bubble untuk IBL 2022 berubah.
Jika pada IBL 2021 memakai sistem bubble terpusat, maka pada tahun ini akan sedikit lebih longgar.
Sebagaimana diketahui, IBL 2021 diselenggarakan dengan sistem bubble terpusat sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sebanyak 12 klub ketika itu ditempatkan di Kompleks Robinson, Cisarua, untuk fase grup.
Setelah itu, para peserta dipindahkan ke Mahaka Arena, Kelapa Gading, untuk babak playoff. Sistem bubble akan kembali dipakai pada IBL 2022.
Namun, teknisnya berbeda. Enam kota sudah ditunjuk sebagai penyelenggara enam seri IBL 2022.
Masing-masing kota tetap menerapkan sistem bubble tetapi aktivitas para pemain bisa lebih luas dalam radius tertentu. Maka, pemain hanya bisa bergerak dari tempat tinggal, lapangan latihan, dan lokasi pertandingan.
“Di 2022 sistem bubble kami kurang lebih sama seperti direncanakan di FIBA Asia mendatang. Di mana rencana permainannya untuk Jakarta kita lakukan di Senayan yang hotelnya ada di beberapa tempat. Kita tetapkan hotel yang radiusnya tidak jauh dari lokasi tersebut,” urai Junas, dalam konferensi pers virtual, Rabu (29/12/2021).
“Di lokasi-lokasi tersebut baru kita lakukan prinsip-prinsip bubble. Artinya mereka tidak pulang ke rumah, tidak beraktivitas di luar area yang tidak kita izinkan jadi aktivitasnya hanya di tempat tinggal, latihan, bertanding kemudian transportasinya juga sudah kita secure,” lanjutnya.
Selanjutnya, IBL akan terus mengupayakan ajang yang digelar mulai 15 Januari 2022 itu bisa dihadiri penonton. Junas memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air.
“Penonton kita dalam proses, kita tahu sekarang ada kasus Omicron. Dalam seminggu ke depan kita lihat update kasus seperti apa dan tentunya kami paruh terhadap peraturan pemerintah,” tutup Junas.
What's Your Reaction?






