Tanggapan PT LIB Terkait Olah Oknum Suporter PSS Sleman hingga Lakukan Pengeroyokan
PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah merespons insiden yang terjadi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, setelah pertandingan antara PSS Sleman dan Madura United pada Minggu (24/9) sore.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah merespons insiden yang terjadi di Stadion Maguwoharjo, Sleman, setelah pertandingan antara PSS Sleman dan Madura United pada Minggu (24/9) sore.
Pada saat itu, suasana menjadi gaduh karena beberapa suporter berhasil masuk ke ruang konferensi pers (preskon). Namun, Madura United tetap menjalankan kewajibannya.
Ferdiansyah Alifurrahman, Media Officer Madura United, mencoba untuk mengatasi situasi ini dengan meminta seorang suporter untuk menjauh dari meja konferensi pers, di mana pelatih Mauricio Souza, pemain Malik Risaldi, dan penerjemah Claudio Luzardi berada.
Namun, permintaannya tidak diindahkan, dan Ferdi akhirnya memutuskan untuk mengakhiri sesi tanya jawab. Sayangnya, ia terlambat kembali ke ruang ganti Madura United, dan akhirnya ia menjadi target serangan kelompok suporter. Meskipun beberapa pukulan dilemparkan, Ferdi berhasil selamat dari kekerasan tersebut meski mengalami luka di pelipisnya.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, memberikan tanggapan terhadap insiden ini. "PT Liga Indonesia Baru (LIB) sangat menyayangkan terjadinya insiden terhadap personel Media Officer Madura United FC pasca laga melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (24/9)," ujar Ferry Paulus dalam sebuah pernyataan.
"Ia mengutuk keras semua tindakan kekerasan di dalam maupun luar lapangan. Setelah insiden tersebut, LIB segera melakukan investigasi dengan menghubungi pihak-pihak terkait, termasuk kedua tim, panitia penyelenggara, saksi di lokasi, dan Match Commissioner."
Ferry Paulus menjelaskan bahwa pelanggaran yang berkaitan dengan unsur sepak bola akan diproses sesuai dengan prosedur hukum dalam kerangka Football Family PSSI.
Namun, untuk tindakan kekerasan atau dugaan penganiayaan, hal tersebut akan ditangani oleh penegak hukum, dan LIB mendukung upaya hukum yang diambil oleh Madura United dan tuan rumah.
LIB berharap bahwa insiden ini menjadi yang terakhir kalinya, dan menjadi pelajaran bagi operator dan semua peserta BRI Liga 1 2023/24 agar lebih baik dalam menyelenggarakan pertandingan.
Mereka juga telah menyiapkan langkah-langkah strategis dan taktis untuk memperkuat proteksi keamanan dari sisi panitia penyelenggara pertandingan.
What's Your Reaction?






