Gempa Pidie, Ingatkan Pelatih Persiraja Tsunami Aceh
Gempa Pidie, Ingatkan Pelatih Persiraja Tsunami Aceh
"Saya faham sekali bagaimana situasi disana, bagaimana perasaan dan penderitaan warga di Pidie Jaya saat ini. Karena Saya pribadi sempat mengalami saat bencana besar di tahun 2004 silam. Di kejadian itu nenek, keluarga paman, tante serta sepupu banyak yg meninggal bang. Jadi saya sudah merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang-orang penting," kenang Akyar Ilyas kepada BOLAHITA com.
"Kejadiannya di desa Labuy Aceh besar. Aku sangat masa-masa itu dimana berjalan diantara ratusan mayat mencari sodara kita. Entah bagaimana rasanya saat itu, karena yang ada hanya menangis sambil terus mencari-cari mayat keluarga kita yang berserak," sambung Akhyar.
Mantan pemain Persija Jakarta ini mengaku ketika kejadian dia baru tiba di Banda ACeh. Karena di tahun itu Akhyar Ilyas baru saja menuntaskan kontraknya bersama Persijatim dan memilih pulang kampung.
"Pastinya sangat prihatin dengan keadaan saudara - saudara kita yang terkena musibah ini. Semoga bisa lebih sabar dan mengambil hikmah yang besar dari kejadian ini. Kami berharap pemerintah memberi perhatian besar, karena memang saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan. Baik logistik, selimut, kebutuhan bayi dan kesehatan serta lainnya," harap Akyar Ilyas.
Ketika gempa Pidie Jaya, Akhyar sendiri sedang berada di Aceh Barat Daya (abdya). "Dari sini ke lokasi kalau ditempuh lewat darat sekitar delapan jam. Tapi getaran memang sangat kencang dan terasa sampai kemari," bebernya. Dia juga memastikan bahwa di kejadian ini tidak ada korban dari keluarga Persiraja Banda Aceh.
What's Your Reaction?