MEDAN, BOLAHITA - Usai menjalani libur panjang natal dan tahun baru 2016, para karateka
Sumatera Utara (Sumut) kembali menjalani pelatihan daerah (pelatda) dimulai tanggal 4 atau 5 Januari 2016.
Pelatda digelar sebagai persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Bandung, Jawa Barat. Pelatih karate PON Sumut, Delphinus Rumahorbo menjelaskan, pada kualifikasi PON 2015 di
Medan,
Sumut berhasil meloloskan 14 atletnya ke PON. Dari jumlah tersebut, 4 atlet andalannya justru tidak bisa menjalani Pelatda bersama, karena mereka sedang mengikuti program Pelatnas di Jakarta.
Mereka adalah Jintar Simanjuntak, Srunita Sari Sukatendel, Desinta Banurea, dan Jhoni Abdillah Sibarani.
“Mereka memang sedang mengikuti program Pelatihan Nasional (Pelatnas) untuk mewakili Indonesia di kejuaraan internasional seperti Sea Games maupun Asian Games 2018. Jadi, jelang PON nanti, mereka tetap latihan disana. Kecuali mereka tersisih nantinya, mereka pasti akan kembali ke daerah,” terangnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Binpres Forki
Sumut ini mengatakan walau KONI
Sumut menetapkan pelatda PON dimulai awal Januari 2016, namun Pengprov Forki
Sumut sudah menggelar pelatda sejak pertengahan Desember 2015. Menurutnya, kebijakan itu dilakukan sebagai bentuk keseriusan pengurus agar atlet mampu meraih hasil maksimal di PON.
“Pelatda atlet PON sebenarnya sudah kita mulai 2 minggu ini, atas dasar inisiatif kami ya. Kita tuntut para atlet bertanggung jawab mengikuti latihan karena PON kurang dari setahun lagi. Selama ini pelatda kita gelar di lapangan out door Gaperta setiap pagi dan sore hari, kecuali rest pada Kamis dan Minggu,” jelas Delphinus.
Selain menggelar pelatda, dalam beebrapa bulan ke depan ia juga mempersiapkan atletnya untuk mengikuti sejumlah even serta try out ke luar daerah. “Kita juga sedang mempersiapkan atlet mengikuti berbagai kejuaraan di tahun ini, seperti kejurnas karate di Makassar yang direncanakan Maret atau April. Kemudian kejuaraan karate di Tebingtinggi yang sifatnya internasional pada Juni. Jadi, kita harapkan ini momentum mereka untuk beruji coba sebelum bertarung di PO,” ucap pria yang pernah menjabat sebagai manajer tim karate Indonesia itu.
Bahkan, secara lisan ia telah meminta dukungan KONI
Sumut agar para atlet diikutkan pada uji coba dan kejuaraan internasional yang digelar di Vietnam, Thailand atau Malaysia. Walau dalam mengikuti kejuaraan seorang atlet rentan mengalami cidera, namun pihaknya yakin jika atletnya mampu menghindari itu semua dengan latihan teknik yang baik.
“Kita berharap, dengan lebih sering mereka mengikuti kejuaraan dan pertandingan, pasti secara naluri akan bertambah kemampuannya. Kita juga ingin melihat peningkatan tanding mereka, baik itu teknik penyerangan maupun teknik menghindari serangan lawan,” tambahnya.