Dirut PSMS Blak-blakan Soal Alasan Rekrut Nil Maizar
Direktur Utama ataupun CEO PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri blak-blakan berbicara soal perekrutan Nil Maizar di Podcast Tommy Desky baru-baru ini
BOLAHITA, MEDAN - Direktur Utama ataupun CEO PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri blak-blakan berbicara soal perekrutan Nil Maizar di Podcast Tommy Desky baru-baru ini.
Terpilihnya Nil Maizar sebagai pelatih PSMS musim ini, ternyata melalui proses yang cukup alot. Bahkan manajemen melibat orang lama yang juga tokoh sepak bola ternama.
Arifuddin Maulana Basri menegaskan tim berjuluk Ayam Kinantan itu memilih Nil Maizar dengan harapan tak bolak baik merombak tim seperti musim lalu.
Ya, musim lalu, PSMS Medan melakukan pergantian pelatih berulang kali yang berimbas pada skuat tim. Tahun ini, manajemen menaruh asa cukup besar.
Ari-sapaan Arifuddin Maulana Basri menjelaskan bagaimana proses pemilihan Nil Maizar sebagai pelatih PSMS.
"Penunjukan Nil Maizar itu tidak ujuk-ujuk menunjuk ke Coach Nil. Jadi kita cek juga regulasi bahwa klub Liga 2 tidak boleh pakai pelatih asing, jadi kita ke pelatih lokal," ujarnya.
Dia mengatakan banyak belajar dari kondisi PSMS dua musim ini. Dimana Ayam Kinantan bongkar pasang pelatih.
"Saya belajar dari pengalaman yang sudah ada. Musim pertama saya bekerja sama dengan Coach Putu (Gede), musim kedua dengan Coach Ridwan (Saragih), kemudian diganti Coach Miftah (Miftahuddin Mukson), lalu coach Legimin (cartaker), banyak dinamika yang terjadi ternyata pelatih ini sentral," ungkapnya.
Musim ini, manajemen rela jor-joran di awal termasuk memilih pelatih. "Kita pengen apa targetnya tim, sekali langsung maksimal, walaupun mengeluarkan biaya yang lumayan, tetapi kita enggak mau setengah-setengah," sebutnya.
Manajemen melihat beberapa pelatih, namun akhirnya pilihan jatuh ke Nil Maizar.
"Jadi dari beberapa coach yang ada di Indonesia, yang kita mau banyak, tapi kita melihat bagimana track record, jam terbangnya. Saya rasa dengan tagline kita pengen lolos ke Liga 1, saya rasa harus bertarung, bagaimana sosok Nil bisa untuk mengangkat PSMS ke tahta tertinggi sepak bola," tuturnya.
Lalu, Ari mengatakan melihat tokoh sepak bola, namun enggan dia sebut namanya. Dan, lewat orang tersebut, Nil Maizar dipilih.
"Kita ada melibatkan orang tua, orang lama di sepak bola, dengan analisis beliau, ada beberapa nama pelatih, dan beliau juga yang memilih Coach Nil," ujarnya.
"Bukan saya yang menunjuk, ada orang yang lama di sepak bola yang pasti orang PSSI. Makanya Coach Nil kita kontraK," sambungnya.
Ari menyebutkan PSMS Bersama Nil Maizar sampai akhir musim. Dia tak ingin mengganti di tengah jalan.
"Jadi saya musim lalu cukup banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari pelatih pertama ke dua, beberapa pertandingan ganti lagi, terlalu banyak rombak pemain, tidak jelas mau kemana," tukasnya.
"Saya sepakat dengan Coach Nil, apapun yang terjadi musim ini, mau segala macam gempuran saya mau komitmen beliau, datang tampak muka, pulang jangan begitu saja, saya enggak mau di tengah jalan kita mengganti," bebernya.
Pada kesempatan itu, menantu Edy Rahmayadi ini juga menekankan tidak pernah ikut campur dalam pemilihan pemain di tim PSMS.
"Saya tidak pernah campur tangan dalam penunjukan pemain, jadi semua itu sesuai dengan apa yang dimau. Jadi 100 persen di dalam tim Coach Nil ini, adalah pilihan beliau," tukasnya.
Di tangan Nil Maizar, Ari yakin PSMS lebih baik. "Saya yakin beliau, masalah hasil, itu balik lagi ke rezeki beliau, semoga rezeki beliau bagus, tapi saya berharap semoga kita jauh dari pergantian pelatih," ucapnya.
Ari pun mengatakan siap mundur kalau PSMS gagal, dan berharap pelatih tetap di tim. "Daripada pelatih yang mundur, lebih baik saya yang mundur, karena saya di sini bukan ada misi-misi khusus, saya pure saya cinta ama PSMS. Jadi saya harap Coach Nil bisa membawa trofi Liga 2 untuk PSMS Medan," pungkasnya.
What's Your Reaction?