Dirut PSMS Medan Akui Pemainnya Belum Gajian Saat Kalah dari PSPS Pekanbaru

Direktur PT PSMS Medan Tanggapi Isu Tunggakan Gaji dan Performa Tim

Jan 7, 2025 - 13:47
Jan 7, 2025 - 13:47
 0
Dirut PSMS Medan Akui Pemainnya Belum Gajian Saat Kalah dari PSPS Pekanbaru
Direktur Utama PT PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri,

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

BOLAHITA - Direktur Utama PT PSMS Medan, Arifuddin Maulana Basri, memberikan tanggapan terkait tudingan bahwa manajemen belum membayar gaji pemain, yang dianggap memengaruhi performa tim.

Salah satu indikasinya adalah kekalahan PSMS dari PSPS Pekanbaru pada Sabtu, 4 Januari 2025.

Arifuddin, atau akrab disapa Ari, mengakui bahwa gaji pemain memang sempat tertunggak, tetapi membantah isu bahwa tunggakan mencapai tiga bulan seperti yang ramai dibicarakan.

Pernyataan itu disampaikan Ari saat menghadapi protes dari suporter PSMS di depan Stadion Kaharuddin Nasution, usai laga PSPS vs PSMS.

Suporter Geram, Manajemen Diserbu

Kekesalan suporter memuncak setelah PSMS gagal meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir, termasuk dua hasil imbang di kandang melawan Dejan FC dan kekalahan dari Persiraja serta PSPS.

Para pendukung Ayam Kinantan—julukan PSMS—melampiaskan kemarahan dengan meneriakkan "PSMS Bodoh" saat rombongan manajemen keluar dari stadion.

Video aksi protes tersebut beredar di media sosial melalui akun psmsfansclub. Dalam video itu, Ari terlihat didampingi oleh Manajer Tim PSMS, Saktiawan Sinaga. Dengan pengeras suara yang disediakan suporter, Ari memberikan penjelasan terkait kondisi tim.


Pernyataan Kontroversial Soal Gaji dan Performa Pemain

Dalam pernyataannya, Ari menyebut bahwa keterlambatan pembayaran gaji pemain di akhir tahun adalah hal yang lumrah terjadi, terutama di bulan Desember.

Namun, ia juga terkesan menyalahkan pemain dengan membandingkan situasi PSMS dengan tim lain yang memiliki masalah finansial, tetapi tetap tampil maksimal.

"Kondisi finansial PSMS Medan, kalau soal gaji pemain katanya tidak dibayarkan sampai tiga bulan, itu fitnah. Ini hal lumrah setiap tahun di bulan Desember. Karena ini perusahaan, biasanya memang tidak ada pengeluaran gaji di bulan tersebut," ujar Ari.

Ia juga menyebut bahwa isu ini menjadi ramai karena ada pihak yang ingin mengambil alih PSMS. "Silakan saja ambil PSMS Medan, tetapi tolong lakukan yang terbaik untuk klub," tegasnya.

Namun, pernyataan Ari menjadi kontroversial ketika ia meminta jaminan dari pemain agar meloloskan PSMS ke 8 Besar jika gaji mereka dilunasi. "Kalau saya bayar gaji kalian tiga bulan langsung, apa jaminan kalian bisa membawa PSMS lolos 8 Besar?" ucapnya.

Pernyataan ini memicu emosi suporter yang langsung meneriakkan "Manajemen bodoh!" kepada Ari dan Saktiawan.

Perbandingan dengan Tim Lain

Ari juga membandingkan situasi PSMS dengan Sriwijaya FC, yang menurutnya tetap mampu meraih kemenangan meski memiliki masalah keuangan yang lebih parah. "Sriwijaya, jangankan gaji, DP (down payment) saja belum dibayarkan, tetapi mereka bisa menang 3-2," katanya.

Ia menambahkan bahwa semua pihak seharusnya duduk bersama untuk mencari solusi bagi PSMS. "Kalau ada yang peduli dengan PSMS, ayo kita cari jalan keluar bersama," tuturnya.

Di akhir pernyataannya, Ari mengungkapkan bahwa dirinya siap mundur dari sepak bola jika PSMS gagal melaju ke 8 Besar. "Kalau PSMS lolos atau tidak lolos, setelah ini saya selesai di sepak bola. Tidak perlu kalian usir, saya pastikan saya berhenti," tegasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow