Menuju PON 2024, Peralatan Atlet Paralayang dan Gantole Sumut Sudah Usang
Atlet mengalami kesulitan dalam berlatih di beberapa lokasi seperti Huta Ginjang, Bukit Gajah Bobok, dan Sipirok karena kendala dengan parasut dan alat terbang yang sudah tua.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Cabang olahraga Aero Sport di Sumatera Utara, terutama Paralayang dan Gantole, menghadapi tantangan dalam latihan karena keterbatasan sarana, terutama peralatan yang sudah usang.
Atlet mengalami kesulitan dalam berlatih di beberapa lokasi seperti Huta Ginjang, Bukit Gajah Bobok, dan Sipirok karena kendala dengan parasut dan alat terbang yang sudah tua.
Pelatih Paralayang Sumut, Raja Siregar, mengungkapkan harapannya untuk mendapatkan peralatan baru yang memungkinkan atlet berlatih di lokasi PON 2024, seperti di Aceh.
Parasut yang sudah lama digunakan dan keterbatasan alat membuat atlet kurang percaya diri, sehingga mereka berharap untuk mendapatkan peralatan yang baru.
"Parasut kita sudah lama. Untuk yang cross country juga kita gak ada parasutnya, selama ini pakai alat yang ketepatan mendarat. Tentunya bila ada alat baru akan menambah percaya diri, karena kontrolnya pasti lebih halus. Tahun lalu sudah diajukan, tapi sampai sekarang belum ada," kata Raja
Delapan atlet yang termasuk dalam tim Paralayang Sumut akan berjuang untuk tiga nomor lomba di PON 2024, yaitu Ketepatan Mendarat, Cross Country (jelajah alam), dan Terbang Tandem.
Raja juga menyebutkan keinginan untuk para atlet dapat berlatih di Aceh, lokasi PON 2024, agar mereka dapat mengetahui topografinya, kondisi angin, dan beradaptasi dengan lingkungan sebelum kompetisi.
"Supaya kita mengetahui lokasi, tofografinya seperti apa, angin dan lainnya. Biar bisa adaptasi juga," lanjut Raja.
Di sisi lain, atlet Gantole Sumut juga menghadapi kendala serupa, dengan alat terbang yang sudah tidak memadai lagi. Ketiga atlet Gantole, Irfan Aritongan, Bagus Rajagukguk, dan Berlas Aritonang, menyatakan bahwa alat terbang yang mereka miliki sudah tua dan tidak layak lagi untuk digunakan. Mereka berharap untuk mendapatkan alat baru agar dapat berlatih dengan optimal.
Jonny Siahaan, yang mewakili Dispora usai visitasi, menekankan bahwa Aero Sport merupakan olahraga ekstrem yang harus terus diawasi.
Ia berkomitmen untuk menyampaikan kendala yang dihadapi atlet kepada pihak terkait dan meminta agar Binpres dari FASI Sumut lebih maksimal dalam melihat latihan atlet di tiga lokasi yang menjadi pusat latihan. Siahaan juga memberikan dorongan kepada para atlet untuk terus bekerja keras dan semangat dalam berlatih.
What's Your Reaction?






