Merchandise Resmi Piala Dunia U-17 di Stadon GBT Laku Cepat

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Merchandise resmi Piala Dunia U-17 2023 menjadi incaran utama para penggemar pada hari pembukaan turnamen di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (10/11).

Panitia telah menyediakan booth resmi di setiap venue turnamen ini, dan di Surabaya, merchandise yang diproduksi oleh apparel Juaraga hampir habis terjual.

Muhammad Hafizh, PIC Event Merchandise, mengungkapkan bahwa 600 souvenir laris manis diborong oleh pengunjung pada hari pembukaan. Jersey dan polo shirt menjadi barang yang paling diminati oleh para suporter.

"Antusias para pelanggan yang datang ke sini untuk membeli merchandise sangat tinggi. Kebanyakan dari mereka adalah bapak-bapak dan keluarga yang mencari koleksi untuk anak-anak," ujarnya.

Namun, sayangnya, antusiasme yang begitu besar tidak diantisipasi dengan baik. Hanya sedikit merchandise yang tersisa pada laga kedua, Senin (13/11). Pilihan merchandise yang masih tersedia sangat terbatas, seperti Boneka Bacuya dan beberapa pernak-pernik kecil, dengan t-shirt menjadi satu-satunya item yang dipajang di etalase.

"Pasti akan ada penambahan stok. Hari ini (13/11), ada beberapa yang datang. Sekitar empat artikel. Dan besok (14/11), akan ada pengiriman lagi hingga pertandingan terakhir di Surabaya," jelasnya.

Meskipun demikian, Hafizh meminta maaf kepada para suporter yang berkeinginan mengoleksi jersey dan polo shirt Piala Dunia U-17 2023. Dia menegaskan komitmennya untuk memenuhi antusiasme luar biasa dari para suporter.

"Kami akan tetap mendukung kebutuhan pelanggan untuk memenuhi antusiasme Piala Dunia U-17 2023 sejauh ini. Namun, untuk saat ini, stok yang tersedia hanya t-shirt dan boneka, serta beberapa merchandise lainnya," tandasnya.

Sementara itu, pihak Juaraga juga memberlakukan promo khusus selama pembelian di booth stadion-stadion Piala Dunia U-17 2023.

Setiap pembelian minimal Rp500 ribu, pelanggan berhak mendapatkan komik Garuda Squad yang terinspirasi dari perjuangan M. Iqbal Gwijangge dan rekan-rekannya.