Penolakan Penjualan Saham PSMS Medan Memanas

Polemik ini semakin memanas setelah beredar surat pernyataan yang ditandatangani Edy Rahmayadi yang menyebutkan bahwa PSMS Medan tidak dapat dijual.

Jan 22, 2025 - 00:38
Jan 22, 2025 - 00:38
 0
Penolakan Penjualan Saham PSMS Medan Memanas
Sunarto Fajar, Ketua PS Pratama, dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua PS Bintang Utara, Sari Azhar Tanjung

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

BOLAHITA - Pernyataan Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifudin Maulana Basri, yang membuka peluang untuk menjual PSMS Medan mendapat reaksi keras dari berbagai pihak.

Polemik ini semakin memanas setelah beredar surat pernyataan yang ditandatangani Edy Rahmayadi yang menyebutkan bahwa PSMS Medan tidak dapat dijual.

Kontroversi ini menimbulkan gelombang protes, terutama dari klub-klub anggota PSMS yang mengaku tidak pernah diberi informasi atau dilibatkan terkait keberadaan saham klub.

“PSMS bukanlah milik Edy Rahmayadi. Tidak ada hak pribadi atau perusahaan untuk menjual PSMS,” tegas Sunarto Fajar, Ketua PS Pratama, dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua PS Bintang Utara, Sari Azhar Tanjung, Ketua PS Sahata, Sumitro, dan sejumlah perwakilan klub lainnya di Medan, Jumat (17/1/2025).

Sunarto mempertanyakan legalitas klaim kepemilikan saham 51 persen oleh Edy Rahmayadi, sebagaimana disebutkan dalam surat yang beredar.

“Kapan pula Edy Rahmayadi mendapat saham 51 persen seperti yang tercantum dalam surat itu? Siapa yang membuatnya? Kami, sebagai klub anggota, tidak pernah memberikan atau menyetujui adanya saham tersebut. Kami menduga ada manipulasi administrasi, dan saat ini kami sedang menggugat PSMS di pengadilan yang sudah memasuki tahap saksi ahli,” ungkap Sunarto dengan nada geram.

Klub-Klub Minta Klarifikasi

Klub-klub anggota PSMS mendesak semua pihak untuk memahami dan mempelajari lebih dalam permasalahan terkait PSMS agar tidak menimbulkan konflik lebih besar di kemudian hari. Saat ini, sengketa hukum mengenai PSMS masih berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Medan.

“Kami tidak menghalangi siapa pun yang ingin mengelola PSMS, tetapi klub-klub anggota harus dilibatkan. Jika ada yang berminat, kami siap berdiskusi demi masa depan PSMS,” tambah Sari Azhar Tanjung.

Fokus pada Babak Playoff

Di tengah polemik ini, klub-klub anggota mengingatkan bahwa PSMS harus tetap fokus menghadapi babak playoff degradasi Liga 2.

“Kami berharap PSMS bisa bertahan di Liga 2 musim ini. Itu yang terpenting saat ini,” tegasnya.

Dengan konflik yang masih memanas, perhatian terhadap kelangsungan PSMS baik dari sisi manajemen maupun prestasi di lapangan semakin menjadi sorotan publik.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow