Resmi Asprov PSSI Sumut Mengajukan Surat Keberatan ke PSSI Pusat Terkait Ketidaknetralan Wasit PON 2024

Tim Sepakbola Putra dan Asprov PSSI Sumut resmi mengajukan surat keberatan kepada PSSI Pusat terkait dugaan ketidaknetralan wasit dalam pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024

Sep 23, 2024 - 14:34
Sep 23, 2024 - 14:35
 0
Resmi Asprov PSSI Sumut Mengajukan Surat Keberatan ke PSSI Pusat Terkait Ketidaknetralan Wasit PON 2024

BOLAHITA, MEDAN - Tim Sepakbola Putra dan Asprov PSSI Sumut resmi mengajukan surat keberatan kepada PSSI Pusat terkait dugaan ketidaknetralan wasit dalam pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. 

Hal ini disampaikan oleh pelatih Kepala Tim Sepakbola Putra Sumut, Ridwan Saragih, pada Senin (23/9/2024). Menurutnya, insiden tersebut terjadi dalam laga babak delapan besar saat Sumut bertanding melawan Jawa Barat.

"Asprov Sumut, melalui arahan bapak Arya Sinulingga, melanjutkan proses ini dengan mengajukan surat keberatan kepada PSSI dan Satgas. Kami mendesak agar kasus ini diusut tuntas, termasuk pelaku yang mungkin memiliki kepentingan tertentu dalam pertandingan PON kemarin," kata Ridwan Saragih.

Ia juga menyatakan bahwa timnya memiliki sejumlah bukti terkait ketidaknetralan wasit dalam pertandingan tersebut. Salah satu bukti yang disampaikan adalah perbedaan nama wasit di Daftar Susunan Pemain (DSP) dengan yang berada di lapangan. Selain itu, ada rekaman video yang menunjukkan wasit mengabaikan beberapa pelanggaran penting.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

"Di DSP, tercatat wasit yang memimpin pertandingan kami adalah Eko Agus Sugiarto, tetapi di lapangan ternyata dipimpin oleh wasit lain, Achmad Hafid Hilmi. Dari sini saja sudah terlihat ada yang tidak beres. Kalau memang kesalahan input, seharusnya terjadi pada seluruh perangkat pertandingan, bukan hanya satu orang. Ini jelas tidak sesuai dengan DSP," ujar Ridwan.

Ridwan juga menjelaskan bukti-bukti dari rekaman pertandingan, termasuk insiden handsball di kotak penalti Jawa Barat yang tidak direspons oleh wasit. "Pada menit ke-25 terjadi handsball di area kotak penalti, wasit melihat jelas tapi tidak mengambil tindakan. Kejadian serupa terjadi lagi beberapa kali, termasuk di injury time, tapi wasit tetap tidak memberikan keputusan," tambahnya.

Dengan surat keberatan yang disertai bukti-bukti tersebut, Ridwan berharap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dapat mengusut masalah ini secara serius. Ia menegaskan bahwa ketidaknetralan wasit dapat merusak perkembangan sepakbola Indonesia yang sedang mengalami progres positif.

"Pak Erick dan Arya Sinulingga sedang giat melakukan bersih-bersih di sepakbola kita. Sayangnya, upaya ini dirusak oleh segelintir orang yang memiliki kepentingan pribadi. PON ini sangat penting sebagai masa transisi bagi pemain muda menuju profesional, tapi dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tutupnya.

Sebagai informasi, langkah Tim Sepakbola Putra Sumut di PON 2024 harus terhenti di babak delapan besar setelah kalah dari Jawa Barat melalui adu penalti. Setelah bermain imbang 1-1 selama 2 x 45 menit dan 2 x 15 menit, Sumut kalah dengan skor 3-4 dalam drama adu penalti tersebut, sehingga perjuangan mereka di PON berakhir.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow