Utamasia Youth Competition, Percontohan Pondasi Pembinaan Sepakbola Muda Terbaik di Sumatera Utara

Festival atau kompetisi tersebut bukan sekadar wadah unjuk kemampuan dan pengalaman, namun juga sebagai gambaran proses pembinaan pemain usia dini.

Jun 16, 2025 - 07:34
Jun 16, 2025 - 12:18
 0
Utamasia Youth Competition, Percontohan Pondasi Pembinaan Sepakbola Muda  Terbaik di Sumatera Utara

BOLAHITA, MEDAN - Festival sepakbola usia dini bertajuk ‘Utamasia Youth Competition 2025’ menjadi percontohan dalam proses pembinaan pemain sepakbola muda yang benar.

Festival atau kompetisi tersebut bukan sekadar wadah unjuk kemampuan dan pengalaman, namun juga sebagai gambaran proses pembinaan pemain usia dini.

Hal tersebut dikatakan Founder Utamasia, Donny Fernando Siregar di sela-sela pertandingan festival yang berlangsung di Lapangan Sepakbola Taman Cadika Medan, Minggu (15/6/2025) sore. Donny Siregar mengatakan kehadiran festival ini sebagai wujud memperbaiki pondasi pembinaan pemain sepakbola yang harus dimulai sejak usia dini.

“Kita ingin fondasi sepakbola kita ini bisa diperbaiki melalui event-event yang mendidik seperti liga Utamasia yang sudah berjalan mulai Usia 8 hingga 15 tahun. Terus kita buat festivalnya, terlepas mereka menang atau kalah. Mereka bermain dengan waktu yang ideal dan setiap permain bisa berkesempatan bermain,” ujar pria yang malang melintang bermain di klub sepakbola Indonesia itu.

Melalui festival ini pula, pelatih berberlisensi A AFC ini memastikan secara tidak langsung akan terlihat calon masa depan pemain sepakbola hebat dari Sumut. Termasuk bagi yang belum punya bakat, festival ini bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas fisik yang mendukung kegiatan mereka sehari-hari. Termasuk menanamkan nilai respect, fair play, dan tanggung jawab.

“kalau kita mau cari pemain bola berbakat, ya kita harus kasih wadah buat mereka. Mereka berkompetisi sekali seminggu. Termasuk ini sesi libur, kita buat festival pertandingan dengan jeda yang bagus. Artinya, kita mau perbanyak anak yang suka sepakbola dulu. Sehingga kita lihat siapa yang berbakat dan belum terasah bakatnya,” kata pria yang pernah perkuat PSMS Medan ini.

Sementara, ketua panitia kegiatan, Gusti Lubis, festival ini juga melatih fokus dan penajaman skill dasar mereka. Termasuk menambah menit bermain anak-anak. Kehadiran festival ini bukan mencari pemenang saja, namun anak-anak bisa fun bermain dan rutin bermain bola.

“Utamasia Competition ini mengadopsi Bali Seven. Artinya, semua tim akan menjadi juara dan yang dikejar adalah jumlah pertandingan untuk para pemain. Jadi, setiap tim yang bermain minggu ini, akan bermain di minggu depan. Jadi, tim peringkat satu akan bertemu dengan semua tim yang peringkat satu. Peringkat kedua akan ketemu dengan peringkat dua, begitu juga peringkat tiga akan bertemu dengan peringkat tiga,” ucapnya.

Pihaknya juga sangat mengapresiasi pihak Pemko Medan melalui Dispora karena telah menyediakan fasilitas yang baik berada di wilayah strategis. Festival ini di satu sisi juga turut menghidupkan sektor wisata dan UMKM yang terlibat dalam event ini.

“Konsepnya ini festival dan tujuannya untuk keceriaan. Jadi, kita menggaet UMKM di bawah naungan salah satu produk air mineral. Nanti, di Sabtu depan, kita juga buat festival tari dan olah vokal. Jadi, murni untuk mengisi liburan anak sekolah,” ucap Gusti.

Pihaknya berharap, melalui festival ini anak-anak terus rajin berlatih. Termasuk sebagai motivasi bagi penggiat olahraga untuk terlibat langsung menggairahkan kembali event olahraga sepakbola usia dini.

Dalam festival ini turut dihadiri Direktur Teknik Asprov PSSI Sumut, Ridwan Saragih yang mengapresiasi kegiatan Festival tersebut. Menurut Ridwan, hal ini sebagai bentuk dukungan Utamasia dalam merealisasikan program pembinaan pemain sepakbola usia dini, yang sejalan dengan program PSSI saat ini.

“Tujuan dari festival ini adalah mengenalkan sepakbola ke anak-anak kita. Semoga semakin banyaknya festival, bisa semakin berkembang sepakbola di Sumut. Semoga talenta-talenta sepakbola di Sumut ke depannya bisa lebih berkembang,” ujarnya.

Pada festival yang akan berlangsung hingga 22 Juni ini, mempertandingkan tiga kategori usia. Diantaranya,kategori 8 tahun diikuti delapan tim, kemudian usia 10 tahun diikuti 16 tim, dan usia 12 tahun diikuti 24 tim. 

Peserta merupakan perwakilan dari klub SSB, komunitas atau kumpulan, dan dari luar daerah Medan. Seperti Batubara, Labuhan Batu Utara, Dolok Sanggul, dan Pematangsiantar.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow