Manajemen Diam dan tak Hadir di Samarinda
Manajemen Diam dan tak Hadir di Samarinda

Ketika hendak dikonfirmasi oleh wartawan, dua orang tersebut tak mengangkat telepon selularnya. Kemungkinan Idris dan Benny juga masih dalam fase menahan kesedihan atas degradasinya PSMS, sehingga tak mampu mengangkat dan menjawab sejumlah pertanyaan media. Namun di satu sisi juga kemungkinan malu atas kinerja yang tak maksimal sehingga berbuah terdegradasinya PSMS menjadi alasan.
Namun selama dua partai penting di Kalimantan kemarin, pemain PSMS mengaku sama sekali tidak mendapatkan dukungan moril dari manajemen. “Jangankan ke ruang ganti. Selama kami di sini, tidak ada satu pun pengurus yang hadir. Kami tidak mengerti lagi mau bagaimana. Sedihnya Anak Medan semua, lebih sedih kondisi kami di sini. Kami dibohongin terus," kata pemain PSMS.
"Orang kira, pengurus ada yang ikut tur. Tapi orang tidak tahu keadaan kami di sini. Susah kali kami. Kami berangkat hanya 18 orang. Pelatih kiper dan dokter menyusul di hari ketiga. Jadi kami total 20 orang. Pengurus sama sekali tidak ada. Kepastian gaji atau pinjaman yang dijanjikan sebelum lawan Persisam tidak jelas" sambung pemain tersebut yang tak mau dituliskan namanya. (Bolahita)
What's Your Reaction?






