Pemain PSMS ISL Curhat ke Pemko Medan
Pemain PSMS ISL Curhat ke Pemko Medan
Menggunakan baju latihan berwarna merah tanpa lengan, Sasa Jacevic dkk menempuh jarak dari mess ke kantor Pemko Medan sekitar 500 meter. Tanpa Zulkarnain dan Nastja Ceh, punggawa Ayam Kinantan disambut oleh Darussalam, Asisten Kemasyarakatan Pemko dan Hanas Hasibuan, Kadispora Medan dan Zulhifzi Lubis Ketua KONI Medan di ruang rapat lantai II. Wali Kota Medan sendiri, Rahudman Harahap tidak berada di tempat, karena sedang mengikuti rapat paripurna di DPRD Medan.
"Kami main di PSMS, kami saat ini sebagai anak-anak Medan. Kita semua sama, kami sedang ada masalah. Kami menghargai kalian (pejabat) mau mendengarkan kami," ujar Sasa dalam pertemuan itu. "Kami kecewa mengapa pengurus tidak menjumpai kami sesuai janji mereka pada Senin malam. Paginya kami tunggu, tidak juga datang. Kami tidak mau untuk melakukan latihan pagi. Tidak ada jaminan yang bisa kami pegang. Semua pemain beraudiensi bukan berdemo seperti kamu lihat. Itu spontan kami lakukan bukan terencana dari awal," tambahnya.
Selain Sasa, penjaga gawang Eddy Kurnia ikut bicara. Suara yang terbata-bata mengungkapkan, tujuan skuad PSMS ke Pemko adalah untuk berkeluh kesah. "Maksud tujuan kami tidak untuk berdemo. Tidak untuk membuat suasana lebih keruh, maksud kami berkeluh kesah untuk mendapatkan jalan yang terbaik. Pemain hanya ingin mendapatkan kenikmatan berlatih dan bertanding. Tapi di sisi lain kami punya anak, keluarga. Hidup kami cuma ini. Masalah kami gaji belum dibayar (lima bulan)," ungkapnya.
Eddy menambahkan, sejatinya manajemen sudah memberikan sedikit hak pemain, namun masih ada hak lain yang belum dibayar. "Manajemen memang memberikan tanggal pasti kapan dibayar, kami kurang tenang dan ingin dijembati, jika seandainya hak kami tidak dibayar," tukasnya. (Bolahita)
What's Your Reaction?