PSSI Butuh Anggaran Rp260 Miliar demi Pembangunan Sepak Bola Nasional
PSSI baru saja menggelar Kongres Biasa di Hotel Intercontinental, Jakarta, Minggu (28/5/2023). Salah satu topik utama yang dibahas dalam kongres tersebut adalah anggaran federasi untuk pengembangan sepak bola nasional.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Erick Thohir mengungkapkan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membutuhkan anggaran sebesar Rp260 miliar untuk mewujudkan pembangunan sepakbola nasional. Ketua PSSI menyatakan, anggaran ini sejalan dengan strategi dan transparan.
PSSI baru saja menggelar Kongres Biasa di Hotel Intercontinental, Jakarta, Minggu (28/5/2023). Salah satu topik utama yang dibahas dalam kongres tersebut adalah anggaran federasi untuk pengembangan sepak bola nasional.
Erick menambahkan, PSSI telah meminta dukungan dari pemerintah dan menggunakan dana dari komersialisasi. Mantan Presiden Inter Milan itu mengungkapkan, PSSI menargetkan anggaran pengembangan sepak bola nasional sebesar Rp260 miliar.
"Kemarin PSSI menggelar kongres. Dalam kongres itu, PSSI meminta dukungan pemerintah untuk mengembangkan sepak bola, baik dari segi infrastruktur maupun timnas," kata Erick kepada media di Jakarta, Senin (29/5/2023).
“Namun, PSSI juga sudah memulai komersialisasi. Target anggaran Rp260 miliar sudah kami perhitungkan. Ini semua akan terungkap pada waktunya. Ernst and Young sudah kami tunjuk sebagai auditor, sehingga datanya transparan, termasuk biayanya. dan pendapatan,” tambahnya.
Lebih lanjut Erick Thohir menegaskan, federasi harus terbiasa dengan strategi yang terencana dengan baik jika ingin mengambil keputusan.
Pria berusia 52 tahun itu mengatakan, federasi harus terbiasa mengundang tim-tim besar dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian.
“Kita perlu membiasakan PSSI untuk memiliki perencanaan strategis yang tepat. Seperti pada matchdays FIFA, ini harus diyakini tidak hanya membawa prestasi nasional tetapi juga untuk hasil keuangan yang baik,” jelas Erick.
“Dengan pendapatan tiket yang terjangkau, termasuk pendapatan dari media dan sponsor, saya yakin kita bisa menargetkan keuntungan. Kita seharusnya tidak terbiasa tidak bisa menyelenggarakan pertandingan besar lagi. Kami akan menyesal jika menderita kerugian. mimpi,” tutupnya.
What's Your Reaction?