PT LIB Beberkan Perbedaan Penggunaan VAR di Liga Indonesia dengan Thailand

PT LIB memutuskan untuk menerapkan sistem desentralisasi

PT LIB Beberkan Perbedaan Penggunaan VAR di Liga Indonesia dengan Thailand

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Teknologi Video Assistant Referee (VAR) akan segera diterapkan dalam kompetisi Liga 1. PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator liga mengungkapkan perbedaan sistem VAR yang akan digunakan di Indonesia dibandingkan dengan sistem yang telah diterapkan di Thailand.

PSSI, sebagai otoritas sepak bola nasional, ingin menjaga agar Indonesia tidak tertinggal jauh dari negara-negara lain di Asia Tenggara dalam penggunaan VAR dalam kompetisi domestik. Thailand dan Singapura telah lebih dulu menggunakan VAR dalam kompetisi mereka.

Sebelumnya, PSSI telah menetapkan rencana untuk menerapkan teknologi VAR pada pertengahan musim Liga 1 2023-2024. Sejumlah persyaratan telah diberikan kepada klub-klub peserta Liga 1 agar penggunaan VAR berjalan dengan baik.

Salah satu persyaratan adalah pencahayaan stadion dengan kekuatan minimal 1.200 Lux. Selain itu, klub-klub juga perlu mengganti pencahayaan stadion dengan menggunakan lampu jenis LED. Terakhir, klub-klub juga perlu menggunakan LED board untuk implementasi komersial di sekitar stadion.

PT LIB telah membentuk Departemen VAR untuk mewujudkan rencana tersebut. Pada rapat bersama pihak kepolisian di Mabes Polri, penggunaan VAR menjadi salah satu topik yang dibahas beberapa waktu lalu.

Menurut laporan dari laman Liga, PT LIB mengungkapkan perbedaan dalam penggunaan VAR antara Indonesia dengan Thailand. PT LIB memutuskan untuk menerapkan sistem desentralisasi.

Artinya, VAR Room akan dipasang di setiap stadion yang menyelenggarakan pertandingan Liga 1 2023-2024. Di sisi lain, Thailand dan Singapura menerapkan sistem sentralisasi. VAR Room mereka tidak berada di stadion, melainkan terpusat di satu lokasi.

Berdasarkan kajian dan perhitungan yang dilakukan oleh PT LIB, model desentralisasi dianggap lebih cocok untuk dijalankan di Liga Indonesia mengingat tantangan geografis dan infrastruktur jaringan.

Oleh karena itu, sistem desentralisasi dipandang sebagai sistem yang tepat untuk penggunaan VAR dalam Liga 1.