Terjawab sudah teka teki terjatuhnya penjaga gawang Persib Bandung, Jandry Pitoy saat bermain di Stadion Teladan, Minggu (17/6) malam lalu. Pihak Rumah Sakit Permata Bunda menjelaskan, bahwa Jandry pingsan karena kelelahan. Hal ini disampaikan Humas RS Permata Bunda, Helmi. <br><br>"Jadi, saat Jandry diantar ke rumah sakit, dia ditangani dokter kami, Dokter Dedi. Menurut pernyataan Dokter Dedi, faktor dominan yang membuat Jandry pingsan adalah kelelahan. Biasanya, kalau menjalani aktivitas berlebih kita bisa pitam (pandangan kabur dan pingsan)," ungkapnya. Helmi mengatakan, selain kelelahan, faktor usia juga mempengaruhi fisik di lapangan. "Jandry juga sudah kiper senior. Pertandingan kemarin kan memang sengit, banyak serangan ke gawang dia. Jadi dia kelelahan. Dari kami itulah yang menjadi faktor utamanya," tukasnya.<br><br>Soal kemungkinan ada lemparan benda ke kepalanya Jandry, Helmi mengatakan tidak ingin memperpanjang hal itu lagi. "Ya intinya tidak ada bekas luka, dan insiden Jandry lebih pada karena faktor kelelahan," jelasnya. Sementara itu, CE0 PSMS, Idris, menampik tudingan, perihal lemparan dari tribun terbuka dan membuat Jandry drop. "Ketika Jandry sampai di rumah sakit saya langsung komunikasi dengan dokter. Dia (dokter) bilang, dia (Jandry) tidak ada kena lemparan apapun. Dia jatuh karena sesak nafas. Ini betul dan dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Idris saat dihubungi Selasa sore (19/6).<br><br>Menurut Idris, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak suporter
Medan yang kebetulan posisi terdekat dari posisi gawang Persib. Misalnya, di tribun selatan. "Mereka bilang tidak ada melempar. Saya pribadi menilai tidak mungkin dilempar, pas tepat pula di kepala dari jarak yang jauh begitu. Mereka (suporter) sudah memastikan tidak ada melempar. Dalam pertandingan kemarin, seharusnya, pemain Persib si Marcio Souza yang dihukum karena selalu melakukan provokasi," katanya.<br><br>Idris menjelaskan, tidak takut perihal ancaman sanksi terhadap pihak
PSMS khususnya panpel karena insiden tersebut. "Kami tidak melakukan apa-apa kenapa harus takut diberi sanksi. Saya pikir sanksi tidak ada, karena panpel sudah melakukan tugasnya. Saat Persib kemarin, panpel juga mengawal skuad saat dievakuasi dari tribun timur. Dan publik
Medan juga sepi setelah pertandingan. Enggak ada niat menunggu atau mencelakai Persib di luar stadion. Semua aman sampai hotel," ungkapnya.<br><br>Jandry sendiri yang sempat diwawancarai setelah keluar dari Rumah Sakit Permata Bunda, mengatakan tidak ada bekas luka di kepalanya, meski dia menegaskan kerikil memang ada dan mengena kepalanya. Ini yang kemudian membuatnya tidak sanggup menahan sakit dan langsung drop di tengah pertandingan. (
Bolahita)<br>