Ketua KONI Sumut: Tiga Besar PON 2024 Milik Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur
Disis lain, John juga menegaskan kepada semua pengurus cabang olahraga (cabor) tak pasrah dan cengeng dengan keadaan selama menggelar pelatda.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
SUMUT JUARA - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara, John Ismadi Lubis mengaku telah mempetakan perolehan medali di akhir PON 2024 nanti.
John Ismadi Lubis melihat posisi tiga besar memang berpeluang diduduki provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur.
"Kalau target kita optimis, tapi juga realistis. Sumut akan coba mengambil posisi di bawah 3 ini. Paling tidak 100 medali emas yang bisa mengantarkan itu," kata John Ismadi Lubis.
Disis lain, John juga menegaskan kepada semua pengurus cabang olahraga (cabor) tak pasrah dan cengeng dengan keadaan selama menggelar pelatda.
John Ismadi Lubis memahami betul soal sarana dan prasarana masih jadi kendala yang dialami kebanyakan cabor dalam persiapan atlet menuju PON 2024.
"Pengprov (cabor) juga harus berinisiatif. Mencari nomor yang memungkinkan. Jangan karena sarpras tidak punya, dijadikan alasan. Semua ribut masalah sarana prasarana yang KONI tidak bisa berbuat," kata John saat menjadi pemateri Pelatihan Manajemen Informasi KONI Medan, Rabu (20/9/2023).
John Ismadi Lubis juga mengatakan harus mencari nomor inisiatif untuk mensiasati kekurangan sarana dan prasarana.
"Misalnya senam ada nomor lain yang bisa dimaksimalkan seperti yang memakai pita. Di mana kita ada dan punya kesempatan. Jadi Jangan cengeng karena ada sarana dan prasarana," katanya.
Apalagi soal anggaran juga memang selalu jadi kendala. Apalagi untuk anggaran tahun 2024 mendatang, John masih belum mengetahui berapa yang nantinya akan dikucurkan pemerintah.
"Saat ini kita punya 1.200 atlet yang terdiri dari atlet super prioritas, elit dan unggulan. Uang sakunya saja sudah Rp36 miliar. Belum lagi nanti try out dan mendatangkan pelatih. Sekarang kan program mengikuti anggaran. Seyogyanya anggaran mengikuti program," katanya.
Apalagi tahun depan, tahunnya politik. Dia menyadari anggaran pasti akan difokuskan ke sana.
"Belum tahu kita berapa dibantu anggarannya. Uang saku tetap atau turun atau kuantitiasnya kita kurangi. Dengan adanya pesta rakyat (pemilu) gak mungkin kita bisa maksimal dibantu pemerintah. Ada pilpres, pilkada, pileg," tambahnya.
What's Your Reaction?






