Rumah Atlet Nasional Asmara Dana di Medan Estate Kena Eksekusi
Eksekusi Bangunan di Medan Estate Menyisakan Duka bagi Keluarga Asmara Dana

SUMUTJUARA - Eksekusi terhadap sejumlah bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 11,4 hektare di Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, pada Jumat (9/5/2025), telah menimbulkan duka mendalam, terutama bagi mantan pelatih gulat nasional, Asmara Dana, dan istrinya Darwita.
Keduanya, yang pernah membawa nama Indonesia harum di pentas internasional, kini merasakan dampak dari eksekusi tersebut.
Eksekusi paksa yang dilakukan oleh pihak pengembang, PT United Orta Berjaya, dilaksanakan tanpa pemberitahuan atau instruksi sebelumnya, bahkan tanpa adanya ganti rugi. Hal ini sangat menyayat hati keluarga tersebut, yang sudah puluhan tahun tinggal di atas lahan itu sebagai ahli waris dari orang tua mereka, serta memiliki Surat Keterangan dari Camat.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
“Kami sudah puluhan tahun tinggal di sini. Pajaknya kami bayar ke pemerintah. Kami punya SK Camat, tapi mengapa kami dipaksa untuk keluar tanpa ada ganti rugi?” ungkap Darwita (77), yang hanya bisa duduk di kursi roda dan didampingi suaminya, Asmara Dana (83), yang juga terkejut dengan kejadian ini.
Mantan Ketua KONI Sumut dua periode, John Ismadi Lubis, yang dihubungi pada Sabtu (10/5/2025), menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia meminta agar pemerintah provinsi Sumatera Utara menyikapi masalah ini dengan serius, mengingat Asmara Dana telah banyak berkontribusi dalam mengharumkan nama Sumut dan Indonesia melalui cabang olahraga gulat.
“Kita semua tahu bahwa Pak Asmara Dana, yang akrab disapa Ayah, telah berjuang mengangkat nama Sumut di ajang PON, SEA Games, dan event internasional lainnya. Oleh karena itu, saya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk beliau dan keluarganya,” ujar John dengan nada serius.
John juga menegaskan pentingnya bagi pemerintah Sumatera Utara untuk segera memanggil pihak Pemkab Deliserdang serta pengembang PT Orta Berjaya untuk mencari solusi atas masalah ini. Ia menyampaikan bahwa pengorbanan Asmara Dana yang telah mengibarkan Sang Merah Putih di kancah internasional melalui olahraga gulat seharusnya mendapatkan penghargaan yang setimpal.
“Kita harus menghargai setiap perjuangan orang yang telah mengharumkan nama Sumut, apalagi di tingkat internasional. Jangan sampai mereka terlupakan,” tambah John dengan nada sedih.
Eksekusi rumah warga tersebut dilakukan menggunakan dua alat berat excavator yang merubuhkan lebih dari 10 bangunan yang ada di atas lahan tersebut, termasuk rumah, perusahaan, dan bahkan bank yang juga terkena dampak eksekusi.
What's Your Reaction?






