Meski Edy Rahmayadi Cup Usai, Protes Kasus Curi Umur Tetap Dilakukan Medan Jaya
Meski Edy Rahmayadi Cup Usai, Protes Kasus Curi Umur Tetap Dilakukan Medan Jaya
Dua kontenstan dimana salah satu yang didiskualifikasi panpel akibat pemalsuan data pemain, Medan Jaya mengajukan protes kembali terhadap PSMS Medan. Hal serupa telah dilakukan PSDS dan Binjai - 1, juga ditujukan kepada PSMS.
Manajer Medan Jaya, Seno mengatakan sudah memilili bukti berupa berkas-berkas milik pemain tersebut. "Kami sudah buat surat protes ke panitia. Berkas-berkasnya kami juga sudah punya, dan jelas-jelas mereka melakukan pencurian umur. Jadi kami meminta PSMS didiskualifikasi, karena sudah ada buktinya," ujarnya sambil menunjukkan surat protes, Minggu (4/12/2016).
Kata Seno, panitia sudah menerima surat protes yang mereka layangkan. Tetapi, menurut keterangannya panitia tak bisa mengambil keputusan. Apalagi mereka sudah memiliki bukti yang kuat.
"Panitia sudah menerima surat protes dan mereka bilang PSMS tidak didiskualifikasi. Artinya di sini panitia kan ada permainan. Mereka tidak tegas memberikan keputusan. Padahal ketika tim kami ketahuan, mereka dengan cepat mengesahkan tim kami didiskualifikasi," ucapnya.
Sebelumnya tim Binjai 1 juga melayangkan surat protes terhadap PSMS U-15. Mereka juga mempunyai bukti-bukti yang ada. Namun panitia turnamen tak berani mendiskualifikasi tim PSMS. Manajer Binjai 1, Cpm Basuki langsung bersikukuh melakukan aksi protes terhadap panitia. Ia membawa bukti berupa seluruh berkas-berkas milik pemain yang bernama Zoki Azhari tersebut.
"Kami sudah ada bukti dari berkas-berkas dari anak tersebut. Sesuai peraturan mereka salah atas pencurian umur. Tapi panitia tidak tegas memutuskannya. Jadi kami menginginkam PSMS didiskualifikasi sesuai dengan tim-tim lain yang juga didiskualifikasi ketahuan melakukan kecurangan," ujarnya, Minggu (4/12/2016).
What's Your Reaction?