Porprovsu 20019 Resmi Ditutup, Wagub Dorong Cabor Tertinggal Agar Berprestasi di Kancah Nasional

Porprovsu 20019 Resmi Ditutup, Wagub Dorong Cabor Tertinggal Agar Berprestasi di Kancah Nasional

Jun 30, 2019 - 14:28
 0
Porprovsu 20019 Resmi Ditutup, Wagub Dorong Cabor Tertinggal Agar Berprestasi di Kancah Nasional
Pada Porprovsu kali ini Medan berhasil mempertahanjuara umum Porprovsu. Dari 14 cabang olahraga yang dipertandingkan, Medan total mengumpulkan 67 medali emas, 51 perak, 50 perunggu
MEDAN - Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) Tahun 2019 resmi ditutup Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah di Lapangan Astaka, Jalan Pancing, Sabtu (29/6/2019).

Musa Rajekshah menilai secara keseluruhan pelaksanaan Porprovsu berjalan sukses dan lancar.

Ijeck-sapaan ini, Musa Rajekshah-mengatakan Porprovsu yang merupakan ajang pemanasan menuju Pra kualifikasi Pekan Olahraga nasional (PON) 2019, bisa menjadi cambuk bagi para atlet bisa meningkatkan prestasi lebih baik daripada di ajang ini.

Dia juga mengutarakan agar Porprovsu bukan menjadi event tahunan saja, namun juga bisa melahirkan generasi atlet potensial. “Mudah â€" mudahan acara Porprov setiap dilaksanakan ada regenerasi atlet dan ada penambahan atlet dan medali bagi seluruh kabupaten/ kota di Sumut,” jelasnya.

Meski di satu sisi, Ijeck menyadari bahwa saat ini masih banyak venue cabang olahraga (cabor) di Sumut belum sesuai dengan standar internasional. “Saya melihat saat ini kita sendiri bahwa Sumut venue olahraga kita belum lengkap ya dan belum standar internasional, begitu juga di kabupaten dan kota. Tapi, yang ada saat ini sudah cukup baik. Dengan nantinya kita akan membangun venue bertaraf internasional kita berkeyakinan pasti atlet ini lebih bersemangat dan lebih berlatih dan saya yakin atlet kita bertambah menuju PON saat kita menjadi tuan rumah menuju PON 2024,” bebernya.

Ijeck mengatakan pemerintah akan terus berupaya agar terbangun venue bertaraf internasional, salah satunya dengan penyediaan lahan eks HGU seluas 200 hektar. Saat ini, dikatakannya sudah ada sinyal dari pemerintah pusat terkait penyerahan kembali lahan HGU eks PTPN II untuk pembangunan sport centre tuan rumah PON 2024.

“Sampai dengan saat ini untuk lahan eks HGU akan dikembalikan lagi kepada Pemprovsu oleh pemerintah pusat, tinggal waktu ekseskusinya aja tinggal dari pemerintah pusat. Mudah-mudahan secepatnya, karena menunggu arahan dari pemerintah pusat dan saya melihat suasananya tidak lewat dari tahun depan,” kata Ijeck.

Pada Porprovsu kali ini Medan berhasil mempertahanjuara umum Porprovsu. Dari 14 cabang olahraga yang dipertandingkan, Medan total mengumpulkan 67 medali emas, 51 perak, 50 perunggu.

Medan berjaya pada cabor drum band dengan 5 medali emas, biliar 10 emas, angkat besi, berat, dan binaraga dengan 11 emas, tinju Medan dengan 4 emas, bulu tangkis dengan 5 emas, karate dengan 10 emas, taekwondo dengan 7 medali emas, voli putri satu emas.

Selanjutnya, Deliserdang dengan mengumpulkan 26 emas, 22 perak, 40 perunggu. Sementara Kabupaten Karo yang pada Porprovsu tahun 2014 adalah runner up, namun tahun ini harus turun ke peringkat tiga dengan 25 emas, 25 perak, 28 perunggu.

Hasil ini lebih baik dari torehan medali Medan pada Porprovsu 2014, yang meraih 66 emas, 34 perak, 37 perunggu.

Ijeck mengatakan selain persiapan menjadi tuan rumah yang baik dengan menyediakan sarana olahraga bertaraf internasional, proses pembinaan atlet potensial di semua cabor juga harus dilakukan sejak dini. Menurut Ijeck, sampai saat ini Sumut juga belum memfavoritkan cabor yang menjadi andalan meraup medali sebanyak-banyaknya di PON 2024.

Ijeck justru berharap semua cabor bisa meraih prestasi terbaik di PON 2024, termasuk cabor yang sampai saat ini masih tertinggal dalam hal prestasi. Sehinga Ijeck berharap pada Porprovsu selanjutnya semua cabor bisa dipertandingkan agar Sumut memiliki pemerataan atlet hebat di semua cabang. “Sampai dengan sekarang ini KONI sendiri tidak ada memfavoritkan satu cabang ya. Artinya semua cabang kita tetap optimis bisa menjuarai di kelasnya masing-masing. Mudah-mudahan cabor lain yang ketertinggalan itu yang mau kita dorong untuk dikembangkan supaya berprestasi di kancah nasional,” ungkap Ijeck.

Sedangkan, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, menilai Porprovsu tahun 2019 lebih baik dari sebelumnya, khususnya dari aspek persaingan untuk di sejumlah cabang olahraga. Jika sebelumnya kontingen Medan hampir mendominasi di semua cabor, namun tahun ini sudah terlihat adanya pergeseran kekuatan. Termasuk persaingan di klasemen perolehan medali salip menyalip perebutan posisi dua hingga sepuluh besar hingga hari terakhir Porprovsu terjadi.

“Yang pasti kalau kita lihat Porprovsu kali ini jauh lebih baik prestasi ateltnya. Karena pemerataan medali ktia sudah melihat. Dari ranking dua sampai sepuluh itu ada pemerataan. Medan berkurang, berati pemerataan ke seputar wilayah dekat Medan sangat besar perkembangannya. Kita lihat Deliserdang posisi dua, Karo ketiga, Binjai empat dan Tebingtinggi posisi ke lima. Ini kan daerah penyanggah Kota Medan. Saya yakin ini suatu prestasi, karena wilayah seputaran Kota Medan sudah bangkit kekuatannya,” jelasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow