Alasan PSSI Memilih Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia Ketimbang Giovanni van Bronckhorst dan Frank de Boer
PSSI akhirnya menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Giovanni van Bronckhorst dan Frank de Boer.
BOLAHITA - PSSI akhirnya menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Giovanni van Bronckhorst dan Frank de Boer.
Keputusan ini menimbulkan banyak spekulasi, termasuk komentar dari pengamat sepakbola nasional, Haris Pardede, yang membocorkan alasan utama di balik pemilihan Kluivert.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebelumnya mengungkapkan bahwa ada tiga nama yang dipertimbangkan untuk menggantikan Shin Tae-yong. Dalam konferensi pers pada Senin, 6 Januari 2025, Erick menyebutkan bahwa hanya Patrick Kluivert yang hadir untuk wawancara langsung di Hari Natal, 25 Desember 2024.
Selain menunjukkan komitmen dengan menghadiri wawancara di hari besar agamanya, Kluivert juga dinilai memiliki visi dan misi yang jelas untuk Timnas Indonesia. Namun, menurut Haris Pardede—atau yang akrab disapa Bung Harpa—alasan tersebut hanyalah bagian dari narasi.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Alasan Utama Pemilihan Kluivert
Bung Harpa mengungkapkan bahwa Kluivert dipilih karena lebih fleksibel dan bisa diajak berkompromi, terutama dalam hal pemilihan asisten pelatih.
Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, asisten pelatih Kluivert, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, dipilih langsung oleh PSSI, bukan dari daftar nama yang diajukan oleh Kluivert sendiri.
Kebijakan ini berbeda dengan era Shin Tae-yong, di mana seluruh staf kepelatihan, mulai dari pelatih kiper hingga fisioterapis, berasal dari Korea Selatan. Hal tersebut diduga memicu friksi internal di tubuh Timnas Indonesia yang berujung pada pemecatan Shin Tae-yong.
“Patrick Kluivert dipilih karena lebih mau berkompromi, khususnya terkait pemilihan asisten pelatih. Dalam hal ini, proses seleksi dilakukan langsung oleh PSSI atau Erick Thohir,” ungkap Bung Harpa melalui kanal YouTube-nya pada Jumat, 10 Januari 2025.
Kandidat Lain yang Tergeser
Menurut Bung Harpa, dua kandidat lain yang kemungkinan besar adalah Giovanni van Bronckhorst dan Frank de Boer, gagal terpilih karena sikap mereka yang dianggap kurang fleksibel.
“Calon pertama, saya menduga Giovanni van Bronckhorst. Dia tidak mau berkompromi karena ingin membawa tim pelatihnya sendiri dari Belanda,” jelas Harpa.
Sementara itu, Frank de Boer, yang pernah bekerja sama dengan Erick Thohir di Inter Milan pada 2016, juga memiliki karakter yang dianggap keras dan kurang cocok dengan pendekatan kompromi yang diinginkan PSSI.
“Frank de Boer adalah pelatih yang punya gaya kepemimpinan kuat. Dia cenderung ingin mengontrol banyak hal, termasuk pemilihan staf. Akibatnya, kesepakatan dengan PSSI tidak tercapai, sehingga Patrick Kluivert yang akhirnya terpilih,” tambahnya.
Kendati ada narasi bahwa Kluivert dipilih karena menunjukkan komitmen dengan menghadiri wawancara di Hari Natal, Haris Pardede menyarankan publik untuk melihat gambaran lebih besar.
“Jika ada yang mengatakan Kluivert terpilih karena hanya dia yang hadir saat interview, silakan simpulkan sendiri. Namun, fakta bahwa dia lebih fleksibel dalam hal staf pelatih sangat memengaruhi keputusan PSSI,” tutup Bung Harpa.
Patrick Kluivert kini memikul tanggung jawab besar untuk membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang lebih baik, dengan harapan pola kerja sama yang baru ini dapat menghasilkan harmoni dalam tubuh tim.
What's Your Reaction?