Catatan Bani Gultom : Terimakasih Jenderal dan Jangan Berhenti untuk PSMS

Catatan Bani Gultom : Terimakasih Jenderal dan Jangan Berhenti untuk PSMS

Jul 4, 2015 - 09:37
 0
Catatan Bani Gultom : Terimakasih Jenderal dan Jangan Berhenti untuk PSMS
Bani Gultom ketua I SMeCK Hooligan
MEDAN, BOLAHITA.com - Tegas dan berwibawa. Prajurit hormat kepadanya. Namun kini tak hanya mereka. Saat ini sangat banyak yang respect kepadanya. Ya sosok Pangdam I/BB Mayjen TNI, Edy Rahmayadi yang tak menutup matanya terhadap persoalan PSMS Medan. Dia tidak ragu untuk membantu, bahkan lebih dari sekedar membantu.

Catatan Bani Gultom - Suporter PSMS, SMeCK Hooligan

Jendral berbintang dua yang menjadi "juru selamat" tim PSMS Medan. Disaat banyak pecinta sepak bola negeri ini yang merindukan kokokan sang Ayam Kinantan, beliau datang untuk menyelamatkan tim yang berjaya di era perserikatan ini.

Tidak banyak yang menyangka seorang Panglima Daerah Militer (Pangdam) begitu peduli dengan ikon sepak bola Kota Medan ini. Setelah beliau mendapatkan tugas di Kodam I/BB, beliau langsung perihatin dengan kondisi tim yang berlambangkan daun tembakau ini. Sebagai anak Medan asli, beliau bergerak cepat dengan mengambil alih PSMS Medan saat ini, hal ini juga di dukung oleh 40 klub pemilik saham PSMS (setelah berlangsungnya Rapat Anggota Luar Biasa / RALB beberapa waktu yang lalu)

Hasil dari Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) itu maka terpilihlah secara aklamasi dr Mahyono (yang juga sahabat Pangdam) sebagai Ketua Umum PSMS Medan, menggantikan Indra Sakti Harahap yang sudah dicabut mandatnya oleh 40 klub dan dinilai tidak mampu memimpin PSMS Medan.

Kembali ke Panglima sang "juru selamat", beliau langsung bergerak cepat membenahi PSMS Medan, seleksi pemain langsung dilaksanakan. Bukan hanya pemain-pemain profesional dan amatir saja yang mengikuti seleksi, bahkan prajurit dari timnas TNI pun diperintahkan ikut seleksi. Alhasil saat ini di squad PSMS Medan di perkuat 8 prajurit TNI, mungkin PSMS Medan menjadi tim profesional pertama yang di huni banyak prajurit TNI, bahkan pelatih kepala PSMS Medan (Suharto) masih aktif manjadi anggota TNI AD. Sebagai tambahakan Suharto sudah tidak asing lagi di kuping para pecinta PSMS Medan, mengingat dia juga pernah menjadi pelatih PSMS Medan dan mantan striker PSMS Medan di era 90-an.

Peran Panglima yang banyak aktif di belakang layar begitu terasa manfaatnya, Mess pemain PSMS yang di bangun sejak tahun 70-an baru tersentuh renovasi setelah mendapat arahan dari Pangdam. Hingga saat ini pemain menjalani pemusatan latihan di Mess Kodam, dimana penjagaan super ketat untuk pemain (pukul 22.00 Wib) para pemain wajib sudah berada di Mess.

Konsumsi para pemain PSMS juga sudah mulai di perhatikan, setelah sebelumnya hanya makan nasi bungkus, kini para pemain sudah mendapatkan konsumsi yang jauh lebih layak, bahkan dokter Gizi dipersiapkan khusus untuk membantu kadar asupan gizi para pemain.

Banyak juga yang bertanya dari mana sumber dana Pangdam untuk membiayai sebuah tim profesional, apakah memakai biaya pribadi? Mengingat membiayai sebuah tim profesional di Indonesia membutuhkan biaya miliaran rupiah! Beberapa sumber mengatakan Pangdam sudah mempunyai jaringan beberapa perusahaan yang siap untuk membantu PSMS Medan, dan Andry Mahyar Matondang yang ditunjuk oleh Pangdam untuk menjadi manager PSMS Medan saat ini juga menjadi orang penting dalam pendanaan PSMS Medan.

Berbagai apresiasi kepada Panglima pun bermunculan, salah satunya dari Legenda PSMS Medan dan Timnas era 60-an Bapak H Dollah Unai, beliau mengungkapkan harapan yang besar kepada Panglima untuk mengembalikan kembali kejayaan PSMS Medan, para pendukung setia PSMS Medan juga sangat berharap agar PSMS Medan kembali bangkit dari tidur panjangnya. 30 Tahun sudah PSMS Medan tidak pernah merasakan gelar juara di kompetisi tertinggi negeri ini, prestasi terbaik PSMS Medan terjadi tahun 2007, di saat itu PSMS Medan cuma mampu meraih posisi runner-up setelah di pertandingan final di kalahkan Sriwijaya FC dengan skor 3-1.

Ya... PSMS Medan saat ini sangat identik dengan Militer, latihan fisik ala militer sudah menjadi porsi latihan para pemain sehari-hari, hal ini sangat cocok dan berkaitan dengan permainan PSMS Medan yang terkenal dengan permainan Rap-Rap, yakni sebuah permainan keras namun tidak kasar.

Kini sepak bola Medan sudah mulai bergairah kembali, para suporter juga sudah memenuhi stadion disaat PSMS melakoni pertandingan uji coba. Sudah cukup lama PSMS Medan absen di kompetisi tertinggi negeri ini, cukup miris sebenarnya mengingat Medan kota ter-besar ke-3 di Indonesia dan hanya bermain di kompetisi kasta ke-2.

Setelah Panglima turun tangan menyelamatkan PSMS Medan, pemain sudah mendapatkan pelayanan yang layak dan kontrak/gaji yang cukup untuk membiayai keluarga mereka. Bahkan disaat kompetisi yang masih belum serba jelas ini, para pemain masih terus melakukan persiapan dan uji coba, dimana banyak klub sepak bola pada saat ini yang meliburkan para pemainnya akibat kompetisi yang belum jelas. Semoga apa yang di rasakan PSMS saat ini dapat di tiru oleh tim-tim lain di Liga Indonesia, walaupun sampai saat ini kompetisi masih belum jelas dan konflik PSSI dan Menpora yang juga belum usai.

Terima kasih Panglima...

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow