Hamonangan Panggabean : Tekad Agar Olah Raga Sumut Paten
Hamonangan Panggabean : Tekad Agar Olah Raga Sumut Paten
MEDAN. BOLAHITA - Ketua SIWO PWI Sumut, SR Hamonangan Panggabean menuturkan bahwa diskusi olahraga yang digagas merupakan tekad bersama agar olahraga menjadi paten.
Selain itu juga diskusi tersebut untuk menyikapi situasi olahraga Sumut yang dirangkai dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas), kemarin.
"5 Tahun terakhir anggaran untuk olahraga itu minim sekali. Jadi diskusi ini lah untuk mencari solusi bersama agar olahraga Sumut paten," katanya.
Selain itu, Ketua Umum KONI Sumut, Gus Irawan mengatakan hal yang senada bahwa situasi olahraga di Sumut itu terkendala dari segi anggaran. Terlebih di 2015, anggaran yang awalnya sebesar Rp 21 Milyar menjadi Rp 6 Milyar, tentunya anggaran itu tidak akan mencukupi kegiatan olahraga di mana tahun tersebut Sumut harus berjuang menuju PON 2016.
"Anggaran 6 Milyar itu tadi pun baru masuk ke KONI Sumut di Juli 2015, padahal Nopember 2014 sudah putusan. Itu lah makanya juga bantuan ke cabor sangat minim.
"Kita semua tentu berharap agar dari diskusi ini mampu dijadikan momentum untuk Sumut bangkit. Pastinya kita butuh dukungan pemprov karena mengacu pada undang-undang tadi olahraha menjadi tanggung jawab pemerintah. Kita juga tetap upayakan, kalau bisa gamdeng BUMD agar mau menampunh atlet kita," pungkasnya.
Dalam diskusi tersebut juga dihadiri oleh ketua maupun utusan dari pengurus provinsi (pengprov) cabang olahraga seperti dari IPSI, PBSI, POBSI, PRSI, serta perwakilan KONI Medan, Koni Sumut, Dipora Medan, Dispora Sumut dan juga PSMS Medan.
Selain itu juga diskusi tersebut untuk menyikapi situasi olahraga Sumut yang dirangkai dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas), kemarin.
"5 Tahun terakhir anggaran untuk olahraga itu minim sekali. Jadi diskusi ini lah untuk mencari solusi bersama agar olahraga Sumut paten," katanya.
Selain itu, Ketua Umum KONI Sumut, Gus Irawan mengatakan hal yang senada bahwa situasi olahraga di Sumut itu terkendala dari segi anggaran. Terlebih di 2015, anggaran yang awalnya sebesar Rp 21 Milyar menjadi Rp 6 Milyar, tentunya anggaran itu tidak akan mencukupi kegiatan olahraga di mana tahun tersebut Sumut harus berjuang menuju PON 2016.
"Anggaran 6 Milyar itu tadi pun baru masuk ke KONI Sumut di Juli 2015, padahal Nopember 2014 sudah putusan. Itu lah makanya juga bantuan ke cabor sangat minim.
"Kita semua tentu berharap agar dari diskusi ini mampu dijadikan momentum untuk Sumut bangkit. Pastinya kita butuh dukungan pemprov karena mengacu pada undang-undang tadi olahraha menjadi tanggung jawab pemerintah. Kita juga tetap upayakan, kalau bisa gamdeng BUMD agar mau menampunh atlet kita," pungkasnya.
Dalam diskusi tersebut juga dihadiri oleh ketua maupun utusan dari pengurus provinsi (pengprov) cabang olahraga seperti dari IPSI, PBSI, POBSI, PRSI, serta perwakilan KONI Medan, Koni Sumut, Dipora Medan, Dispora Sumut dan juga PSMS Medan.
What's Your Reaction?
