Judo Sumut Raih Peringkat 4 Nasional di PON Bela Diri 2025, PJSI Soroti Kebutuhan Nutrisi Atlet
Cabang olahraga judo Sumatera Utara (Sumut) kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) cabang bela diri 2025.

BOLAHITA - Cabang olahraga judo Sumatera Utara (Sumut) kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) cabang bela diri 2025.
Kontingen judo Sumut berhasil membawa pulang 1 medali emas, 1 perak, dan 5 perunggu, sekaligus menempati peringkat keempat nasional, berada di bawah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.
Ketua Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumut, Muhammad Arief Fadhillah, menyebut capaian ini bukan hanya soal perolehan medali, tetapi juga menandai pergeseran peta kekuatan judo nasional.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Sebelumnya, pada Kasad Cup 2024, Sumut juga finis di posisi keempat dengan torehan 4 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.
“Kita masuk empat besar dari sekitar 30-an provinsi peserta. Ini menunjukkan bahwa peta kekuatan judo nasional mulai berubah. Sumut kini masuk jajaran provinsi yang diperhitungkan,” ujar Arief.
Namun, di balik prestasi tersebut, Arief menyoroti masih adanya tantangan besar dalam pemenuhan nutrisi dan suplemen bagi atlet. “Prestasi ini tidak datang begitu saja. Atlet kita masih berlatih dengan keterbatasan. Nutrisi, vitamin, dan suplemen selama ini dipenuhi secara mandiri oleh atlet dan pelatih,” jelasnya.
Sejak berakhirnya PON 2024 pada September tahun lalu, PJSI Sumut langsung melakukan pemusatan latihan (TC) untuk persiapan berikutnya. Program pembinaan saat ini difokuskan pada penguatan fisik dasar, meski belum sepenuhnya masuk ke tahap peningkatan teknik.
View this post on Instagram
Arief juga mengapresiasi KONI Sumut yang memberi kesempatan kepada atlet non-PPI untuk ikut bertanding. “Mereka mampu membuktikan diri dengan menyumbang perunggu. Ini menunjukkan potensi besar judo Sumut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arief menekankan pentingnya dukungan nutrisi dan program latihan berkelanjutan agar Sumut bisa bersaing di level nasional maupun internasional. “Tidak mungkin kita disuruh bersaing dengan provinsi yang latihannya tiga kali sehari dengan gizi lengkap, sementara kita latihan tiga kali seminggu dengan asupan seadanya,” tegasnya.
PJSI Sumut juga akan segera menyusun laporan evaluasi resmi kepada KONI Sumut, berisi hasil, kendala, dan rekomendasi penguatan pembinaan atlet. “Kami ingin laporan ini menjadi dasar pembenahan ke depan, terutama soal dukungan nutrisi, vitamin, dan fasilitas latihan. Karena di level ini, detail kecil seperti gizi bisa menentukan hasil besar,” tutup Arief.
What's Your Reaction?






