Presiden GAMMA Kagumi Penyelenggaraan GAMMA World MMA Championships 2024 di Indonesia

BOLAHITA - Presiden Global Association of Mixed Martial Arts (GAMMA), Alexander Engelhardt, menyampaikan kekagumannya atas penyelenggaraan GAMMA World MMA Championships 2024 yang berlangsung di Indonesia.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap perkembangan olahraga seni bela diri campuran di Tanah Air. "Saya hanya bisa bilang 'wow,' saya tidak bisa berkata-kata," ujar Alexander dalam sambutannya saat pembukaan acara di Dewa United MMA Arena, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (10/12) malam.

Menurut Alexander, persiapan acara yang hanya memakan waktu enam bulan menunjukkan kerja keras luar biasa dan komitmen tinggi.

"MMA adalah komunitas besar di Indonesia, dan ini menjadi masa depan yang cerah bagi para penggemar MMA di sini," tambahnya.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Pentingnya Regenerasi Atlet

Alexander menekankan bahwa regenerasi atlet usia dini merupakan kunci keberlanjutan perkembangan seni bela diri campuran di Indonesia.

"Ini sangat luar biasa, hampir tidak mungkin dicapai dengan standar tinggi seperti ini. Namun, hal yang lebih penting adalah semangat untuk membina dari usia dini, karena mereka adalah masa depan," jelasnya.

Ia juga mengapresiasi Pengurus Besar Persatuan Tarung Campur Indonesia (PB Pertacami) atas struktur pengembangan MMA di Indonesia yang menurutnya sudah mendekati level dunia.

"Struktur MMA di Indonesia sangat luar biasa, ini sudah seperti level dunia," tegas Alexander.

Sinergi MMA dan Pencak Silat

Alexander melihat potensi besar Indonesia dalam mengembangkan MMA, terutama melalui sinergi dengan seni bela diri tradisional seperti Pencak Silat.

"Sejarah panjang Pencak Silat sangat penting bagi Indonesia. MMA dan Pencak Silat bisa berkembang bersama-sama, melahirkan sesuatu yang indah dan atlet-atlet hebat," tuturnya.

Kombinasi Kelas Junior dan Senior

Penyelenggaraan GAMMA World MMA Championships 2024 yang mencakup dua kategori, yakni kelas U-18 dan senior, dinilai Alexander sebagai langkah strategis untuk mendukung regenerasi atlet.

"Perpaduan dua kelas ini sangat penting. Dengan begitu, atlet junior dapat belajar dari para seniornya saat bertarung, merasakan atmosfer kompetisi, dan membangun kepercayaan diri," ujarnya.

Lebih lanjut, Alexander mengungkapkan bahwa inisiatif untuk memulai pembinaan dari kelompok usia muda, yakni U-14 hingga U-17, merupakan langkah awal penting agar Indonesia mampu melahirkan atlet-atlet MMA yang berprestasi di tingkat internasional.

"Memulai dengan junior di Indonesia adalah langkah yang luar biasa. Ini akan membantu mereka menjadi atlet senior yang lebih baik di masa depan," pungkasnya.