Yayasan Gelang Galang Gemilang, dari Legenda untuk Olahraga Indonesia

Dengan semangat baru dan dedikasi tinggi, PON kali ini memiliki makna yang lebih mendalam dari sekadar kompetisi olahraga.

Sep 22, 2024 - 15:40
Sep 22, 2024 - 15:40
 0
Yayasan Gelang Galang Gemilang, dari Legenda untuk Olahraga Indonesia
Yayasan Gelang Galang Gemilang, dari Legenda untuk Olahraga Indonesia

BOLAHITA - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 bukan hanya soal kecepatan, kekuatan, dan kelincahan, tetapi juga menjadi momen penting yang akan mencatat sejarah baru, khususnya bagi Sumatera Utara (Sumut).

Dengan semangat baru dan dedikasi tinggi, PON kali ini memiliki makna yang lebih mendalam dari sekadar kompetisi olahraga.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1948 di Surakarta, Jawa Tengah, PON telah menjadi simbol persatuan dan ajang untuk unjuk prestasi olahraga nasional. Selain meraih medali, PON juga menguatkan ikatan persaudaraan antarwarga negara melalui olahraga.

Pada 7 September 2024, dua hari sebelum pembukaan PON XXI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengadakan "Malam Anugerah Legenda Sumatera Utara" di Aula Tengku Rizal Nurdin. Acara ini untuk pertama kalinya memberikan apresiasi kepada para legenda olahraga Sumut.

Sebanyak 23 mantan atlet menerima penghargaan dari Pemprov Sumut, termasuk Habib Nasution (renang), Sutiono (balap sepeda), Dahliana dan Zulfan Rahmadsyah Nasution (pencak silat), Mardi Lestari dan Lidiya Tetaly (atletik), Parluatan Siregar (atletik), Krismanto, Syamsul Anwar Harahap, Erwinsyah, Hendrik Simangunsong (tinju), Lindswell Kwok, Junita Niza Wasni, Heriyanto, dan Aldy Lukman (wushu), Sandra Ariyani, Doni Darmawan, Jintar Simanjuntak (karate), Josua Smurat (gulat), Basuki Nugroho (taekwondo), Amin Ali (bola basket), Silvester Goldber Manik (polo air), dan Nobon (sepak bola).

Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni, menyatakan bahwa "Malam Anugerah Legenda Olahraga Sumatera Utara" menjadi momen istimewa yang akan tercatat dalam sejarah olahraga Sumut.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

"Ini adalah malam apresiasi untuk para legenda olahraga Sumatera Utara. Kami bersyukur atas perjalanan panjang olahraga di Sumut, dan oleh karena itu kami memberikan penghormatan kepada mereka yang telah mengharumkan nama Sumut dan Indonesia," ujar Agus Fatoni.

Ia menambahkan bahwa para peraih penghargaan tersebut merupakan sosok-sosok yang terkuat, tercepat, dan terhebat di Sumut. "Mereka ini legenda yang telah menorehkan sejarah. Semoga mereka diberi kebahagiaan dan kesehatan," tambahnya.

Agus Fatoni juga menyampaikan bahwa Pemprov Sumut akan terus mendorong atlet-atlet potensial untuk meneruskan prestasi para legenda dengan memberikan fasilitas olahraga yang memadai. "Malam ini adalah momen untuk saling memberi motivasi dan inspirasi menuju prestasi gemilang di masa depan," tuturnya.

Sutiono, mantan atlet balap sepeda, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan. "Kami sebagai mantan atlet Sumut sangat berterima kasih kepada Pj Gubernur Sumut. Harapannya, penghargaan seperti ini bisa terus dilakukan," katanya.

Ia juga berharap agar pembinaan atlet terus dilakukan, terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan, agar generasi muda dapat meraih prestasi yang lebih tinggi. "Semoga atlet muda Sumut dapat meneruskan prestasi kami ke tingkat yang lebih tinggi lagi, baik nasional maupun internasional," ujarnya.

Di sisi lain, mantan atlet tinju Syamsul Anwar Harahap mengenang perjalanan panjangnya di dunia olahraga. "50 tahun lalu, kami berangkat ke PON ke-8 dari pelabuhan naik kapal. Kami tetap nomor satu di Jawa, meskipun banyak tantangan," kenangnya dengan bangga.

Syamsul menambahkan bahwa penghargaan ini menjadi penghapus rasa lelah setelah perjuangan panjang. "Kami mohon doa dari masyarakat Sumut, meski kami sudah tua, semangat kami untuk olahraga tetap membara," tutupnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow