Polda Sumut Sita Ratusan Kilogram Narkoba
Barang bukti yang disita diduga berasal dari jaringan narkotika yang beroperasi di dalam dan luar Sumut, bahkan hingga jaringan internasional.
Selama periode Januari hingga Februari 2025, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Utara (Sumut) beserta jajarannya berhasil mengungkap 883 kasus tindak pidana narkotika.
Dari hasil pengungkapan tersebut, polisi berhasil menangkap 1.131 orang, yang terdiri dari 227 pengguna serta 904 individu yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba. Selain itu, petugas menyita berbagai jenis narkotika dalam jumlah besar, di antaranya 155,64 kg sabu, 121,64 kg ganja kering, serta 27 batang pohon ganja.
Polisi juga mengamankan 9.617 butir pil ekstasi, 2.800 butir pil Alprazolam, 30 butir pil Happy Five, dan 34 botol ketamin.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Barang bukti yang disita diduga berasal dari jaringan narkotika yang beroperasi di dalam dan luar Sumut, bahkan hingga jaringan internasional.
Selain narkotika, polisi juga menyita sejumlah barang lain yang berkaitan dengan peredaran narkoba, antara lain 99 unit sepeda motor, 14 unit mobil, uang tunai Rp119.997.000, 383 unit ponsel atau tablet, 140 timbangan digital, serta 109 alat hisap sabu (bong) yang ditemukan di lokasi penangkapan.
Plt Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras Ditresnarkoba Polda Sumut bersama jajaran di berbagai wilayah.
"Kami berkomitmen penuh dalam memberantas peredaran narkotika di Sumatera Utara. Tidak ada ruang bagi para pelaku kejahatan narkoba di wilayah ini," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (2/3/2025).
Lebih lanjut, Yudhi menegaskan bahwa Polda Sumut akan terus meningkatkan upaya pencegahan dan penindakan, termasuk melalui patroli, razia, serta penyelidikan lebih mendalam terhadap jaringan narkotika yang masih beroperasi.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan yang terkait dengan peredaran narkoba. Kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat sangat penting untuk memutus rantai peredaran narkotika," tambahnya.
What's Your Reaction?
