PSMS Medan Masih Tanpa Kepastian Investor Baru
Rumor tentang rencana penjualan dan akuisisi PSMS Medan sempat menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir.
BOLAHIITA - Rumor tentang rencana penjualan dan akuisisi PSMS Medan sempat menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir.
Mulai dari kehadiran Anggota Komisi XII DPR RI Dapil Sumut, Ade Jona Prasetyo, yang menyaksikan laga PSMS di Stadion Baharuddin Siregar, hingga pernyataan Gubernur Sumatera Utara yang menyatakan kesediaannya bergabung dengan PSMS jika pengelolaan klub dibagi dengan Edy Rahmayadi.
Terbaru, mantan Bupati Simalungun, Jopinus Ramli (JR) Saragih, juga dikabarkan telah menjalin komunikasi terkait kemungkinan investasi di klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee
Bahkan, staf kepercayaan JR Saragih telah bertemu dengan Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia, Arie Maulana Basri. Namun hingga kini, belum ada pengumuman resmi mengenai pemilik baru PSMS Medan.
PSMS Medan Tidak Dijual, Tapi Terbuka untuk Investor
Dalam pertemuan dengan awak media, Arie Maulana Basri dan Sekretaris Klub, Julius Raja, menegaskan bahwa PSMS Medan tidak untuk diperjualbelikan.
"Belum ada satu pihak pun yang bersedia bekerja sama. Termasuk Pak JR (Saragih), hingga sekarang belum ada kesepakatan," ujar Julius Raja, dikutip dari laman Mistar.
Selain itu, pihak lain yang sebelumnya dikabarkan tertarik juga masih dalam posisi wait and see tanpa ada kesepakatan konkret.
Sebelumnya, Direktur Utama PSMS, Arifuddin, menegaskan bahwa klub membuka peluang bagi siapa saja yang ingin ikut memajukan PSMS.
"PSMS tidak untuk diperjualbelikan. Tapi kami terbuka bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pengelolaan klub ini," ungkapnya.
View this post on Instagram
Masa Depan PSMS di Liga 2 2025/2026 Masih Belum Jelas
Dengan belum adanya investor baru atau kesepakatan kerja sama yang pasti, PSMS Medan masih menghadapi tantangan besar dalam menatap Liga 2 musim 2025/2026.
Apakah ada pihak yang akhirnya bersedia membantu pengelolaan PSMS? Ataukah klub ini akan tetap berjalan dengan sumber daya yang ada?
Hingga saat ini, masa depan Ayam Kinantan masih penuh tanda tanya.
What's Your Reaction?
