PSSI Pecat Shin Tae-yong, Marc Klok: Semoga Ini Pilihan Tepat untuk Timnas Indonesia

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

BOLAHITA - Bintang Persib Bandung, Marc Klok, menyatakan rasa hormatnya terhadap keputusan PSSI yang memecat Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia. Ia berharap keputusan tersebut membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Meskipun menghormati keputusan itu, Klok tak bisa menyembunyikan kesedihannya atas pemecatan Shin Tae-yong. Gelandang naturalisasi asal Belanda tersebut memiliki banyak kenangan berharga bersama pelatih asal Korea Selatan itu selama bekerja sama di Timnas Indonesia.

Menurut Klok, perubahan dalam sepak bola adalah hal yang biasa. Ada masa datang dan pergi, serta ada kisah sukses maupun kegagalan.

"Yang paling penting adalah kenangan. Saya menghormati keputusan Pak Erick (Thohir) dan federasi (PSSI). Saya pikir semua orang harus menghormati keputusan ini," ujar Marc Klok di Bali, Selasa (7/1/2025).

Klok menambahkan bahwa PSSI pasti memiliki pertimbangan matang sebelum mengambil langkah tersebut. "Masyarakat punya opini, netizen punya opini, pemain mungkin punya opini, tetapi yang penting adalah federasi tahu apa yang mereka lakukan dan alasan mereka melakukannya, karena mereka melihat dari berbagai aspek, seperti komunikasi dan hal lainnya," lanjutnya.

Klok juga menyampaikan doa terbaik untuk Shin Tae-yong dalam kariernya setelah berpisah dengan Timnas Indonesia. Sebagai mantan anak asuh, Klok mengaku tidak memiliki rasa kecewa, melainkan hanya ucapan terima kasih dan harapan yang baik. 

"Kami punya momen baik bersama, dan juga momen yang kurang baik. Tapi itulah sepak bola. Saya tidak merasa sakit hati, hanya ingin mengucapkan good luck, semoga ini keputusan terbaik untuk sepak bola Indonesia," ujarnya.

Marc Klok mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Shin Tae-yong atas ilmu yang diberikan selama ia bermain di Timnas Indonesia. Ia belajar banyak hal, seperti pengambilan keputusan cepat dengan bola, bermain satu sentuhan, memberikan operan, dan bergerak untuk menciptakan peluang.

"Memori terbaik saya adalah ketika dia pertama kali memanggil saya ke Timnas. Semua tahu perjalanan saya, dia sangat percaya pada saya. Saat itu kami bermain di Piala Asia dan SEA Games, dan kami meraih medali," kenangnya.

Klok juga mengingat momen spesial saat mencetak gol penalti penentu untuk membawa Indonesia lolos ke Piala Asia di Kuwait. "Itu kenangan yang sangat baik, dan saya akan selalu mengingatnya. Tapi, seperti yang saya bilang, ada juga kenangan yang kurang baik, dan itu hal yang biasa dalam sepak bola," pungkasnya.