<b>AMIR</b> Hasan Siregar bukanlah nama asing bagi dunia tinju di Kota
Medan,
Sumatera Utara. Kemampuan dalam melatih para atlet telah melahirkan petinju nasional.<br><br>Dia dipercaya membawa kontingen
Medan dalam arena Pekan Olahraga Wilayah
Sumatera Utara (Porwilsu) 2014 dan berhasil menjadikan cabor tinju
Medan menjadi juara umum. “Ya kami bersyukur dalam Porwilsu kemarin, petinju putri Kota
Medan mendulang 7 emas dan putra meraih 6 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu,” ujar Amir kepada wartawan.<br><br>Amir sendiri telah melahirkan petinju
Medan dalam kancah pertinjuan nasional dan internasional, antara lain Martin Sihombing, Benget Simorangkir, Timbul Hutagalung (Mike Tyson kota
Medan), Bambang Rusadi dan Marudut.<br><br>Tidak hanya itu saja, dari tangannya juga telah melahirkan petinju andalan yang merupakan buah hatinya, Sri Rejeki Siregar dalam Sarung Tinju Emas tingkat nasional dan Adinda Siregar yang menorehkan prestasi sebagai juara
Sumatera Utara.<br><br>Petinju peraih juara kedua dalam kejuaraan Sukan di Singapura pada tahun 1971 yang diikuti 19 negara itu, turut andil berkontribusi dalam perkembangan tinju di kota
Medan dengan membangun sasana Garuda, Rajawali, Universitas
Sumatera Utara dan Ahas sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat sebagai petinju.<br><br>Pria yang dilahirkan 69 tahun lalu ini, ternyata bukan tercatat hanya sebagai atlet tinju. Dirinya juga tercatat sebagai atlet atletik dalam kategori pelari 100 m dan 200 m, memperkuat
PSMS dalam turnamen Piala Marah Halim Cup dan Piala Suratin Cup pada tahun 1965.<br><br>Bahkan, dalam satu hari ia bisa melakoni tiga cabang olahraga. Pagi mengikuti kejuaraan atletik, sore memperkuat
PSMS dalam pertandingan Marah Halim Cup dan malam menjalani pertarungan di arena tinju di Gedung Olahraga (GOR) jalan Veteran
Medan.<br><br>