Profil Singkat Pembeli PSMS Medan JR Saragih

BOLAHITA - Kabar mengenai penjualan saham PSMS Medan tengah menjadi sorotan. Beberapa nama dikaitkan dengan rencana pembelian klub yang saat ini masih berjuang di babak playoff degradasi Liga 2 musim 2024/2025.

Salah satu nama yang mencuat adalah mantan Bupati Simalungun dua periode, Jopinus Ramli (JR) Saragih. Ia dikabarkan telah bertemu dengan Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifuddin Maulana Basri, pada Rabu (22/1/2025). Selain itu, JR Saragih juga disebut-sebut telah menemui Edy Rahmayadi untuk membahas rencana ini.

Juru bicara JR Saragih, Aulia Andri, mengonfirmasi bahwa mereka tengah menjajaki peluang untuk membeli saham PSMS. "Sudah bertemu (Arifuddin). Pak JR peduli terhadap PSMS sebagai bagian dari Sumatera Utara dan ingin ikut membangun klub ini," ujarnya.

JR Saragih dikabarkan akan menyaksikan langsung laga terakhir PSMS Medan musim ini melawan Persikota Tangerang di Stadion Baharuddin Siregar pada 15 Februari 2025.

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Profil Singkat JR Saragih

Kapten CPM (Purn.) Dr. Jopinus Ramli Saragih, S.H., M.M. lahir pada 10 November 1968. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Simalungun dalam dua periode, yaitu 2010–2015 dan 2016–2021. Saat ini, ia adalah Tim Penasihat Presiden Prabowo dalam bidang pertahanan dalam negeri.

Lulusan Sekolah Perwira Prajurit Karier (Sepa PK) TNI, JR Saragih pernah bertugas di Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) serta menjadi Komandan Subdenpom Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD) Purwakarta, Jawa Barat.

Setelah pensiun dari militer, ia mendirikan Rumah Sakit Efarina Etaham, yang kini berkembang menjadi grup rumah sakit di Berastagi (Sumatera Utara), Pangkalan Kerinci (Riau), dan Purwakarta (Jawa Barat).

Sejak kecil, JR Saragih menghadapi banyak kesulitan. Ia kehilangan ayahnya sebelum genap berusia satu tahun dan harus tinggal bersama neneknya di Simalungun.

Demi membiayai pendidikan, ia bekerja serabutan sebagai kernet bus hingga tukang semir sepatu. Setelah lulus SMP pada 1984, ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan sekolah sambil bekerja sebagai buruh galian pasir.

Setelah menyelesaikan pendidikan militer, ia bertugas di POMAD dan sempat menjadi bagian dari Paspampres di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat bertugas di Purwakarta, ia tergerak untuk membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan, yang kemudian mendorongnya mendirikan klinik kesehatan pada 2000. Klinik tersebut berkembang pesat dan menjadi RS Efarina Etaham, yang kini telah memiliki akreditasi tipe A.

Selain di bidang kesehatan, JR Saragih juga aktif di dunia pendidikan dengan mendirikan SMA/SMK Plus Efarina serta Universitas Efarina.

Di dunia politik, JR Saragih pernah menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Sumut dan bertarung dalam Pilkada Simalungun 2010, yang berhasil dimenangkannya. Pada 2016, ia kembali terpilih sebagai Bupati.

Pada Pilgub Sumut 2018, ia sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut berpasangan dengan Ance Selian, namun dinyatakan tidak lolos oleh KPU karena masalah legalisasi ijazah.

Setelah meninggalkan Demokrat, JR Saragih bergabung dengan Partai NasDem Sumut dan maju dalam Pileg 2024 untuk DPR RI dari Dapil Sumut III, meski akhirnya gagal melenggang ke Senayan.

Saat ini, ia menjabat sebagai Tim Penasihat Presiden Prabowo Bidang Pertahanan Dalam Negeri.

JR Saragih menikah dengan dr. Erunita Anggraini Tarigan, putri dari Prof. Dr. Pengarapen Tarigan, seorang dokter spesialis gastroenterologi dan hepatologi. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang anak bernama Efarina Saragih.

Jika benar JR Saragih mengambil alih PSMS Medan, tentu ini akan menjadi babak baru bagi klub bersejarah tersebut. Bagaimana menurutmu, apakah kepemimpinan JR Saragih dapat membawa PSMS kembali ke masa kejayaan?