Tingginya Tingkat Kecelakaan MotoGP Jadi Sorotan Pedrosa

SENNCOIN Selling High Quality Roasted Beans and Ground Coffee

Dani Pedrosa mengangkat isu serius tentang tingkat kecelakaan yang tinggi dalam MotoGP 2023 dan mengaitkannya dengan peningkatan agresivitas pembalap. 

Menurut legenda MotoGP ini, kecelakaan yang sering terjadi sepanjang musim ini menjadi perhatian yang serius.

Sejak awal musim 2023, MotoGP telah diwarnai oleh serangkaian insiden kecelakaan, yang sepertinya telah menjadi sesuatu yang lumrah terjadi. 

Dari sebelas balapan yang telah digelar, sepuluh di antaranya disoroti oleh insiden kecelakaan. Bahkan, salah satu balapan, yaitu MotoGP Portugal, dianggap sebagai salah satu seri terburuk dalam hal kecelakaan.

Dalam MotoGP Portugal tersebut, empat pembalap mengalami cedera parah, yakni Pol Espargaro, Enea Bastianini, Marc Marquez, dan Miguel Oliveira. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan Dani Pedrosa.

Dani Pedrosa mencoba menganalisis penyebab meningkatnya kecelakaan di musim ini. Ia mengungkap bahwa pembalap MotoGP semakin agresif dalam mengejar kesempatan untuk menyalip lawan, terutama karena adanya efek slipstream dan ban depan yang mudah panas.

“Saat ini pembalap MotoGP menyerang musuhnya secara agresif, karena kesempatan untuk menyalip semakin tinggi berkat adanya efek slipstream dan ban depan yang gampang panas,” tutur Pedrosa, dikutip dari motosan.es.

Pedrosa juga menyoroti pentingnya kualifikasi dan awal balapan dalam menentukan posisi pembalap, yang dapat memicu lebih banyak aksi agresif. 

“Inilah alasan kenapa para pembalap ingin berada di posisi yang bagus sejak awal lap dan untuk alasan yang sama, kualifikasi dan awal balapan menjadi momen yang sangat menentukan,” tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Dani Pedrosa mengusulkan agar steward memberikan hukuman yang lebih tegas dan memaksa, sehingga pembalap-pembalap akan lebih berpikir dua kali sebelum mengambil risiko yang berlebihan.

Menurutnya, kesetaraan dalam hukuman akan membantu mengontrol agresivitas pembalap dan mendorong mereka untuk bersaing dengan lebih bijak, menghindari insiden-insiden berbahaya yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan pembalap lainnya.

“Kesetaraanlah yang memaksa terjadinya insiden ini. Jika pemberi hukuman bersikap melunak, kurangnya kontrol akan menjadi hal mutlak. Karena masing-masing pihak akan menganggap tindakannya adil,” pungkasnya.